PEKANBARU – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus giat berupaya menekan angka inflasi menjelang bulan suci Ramadhan dan perayaan Idul Fitri 1444 Hijriah/2023 Masehi. Dukungan masyarakat dan kerja keras TPID diharapkan mampu mempertahankan angka inflasi yang rendah.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut, mengungkapkan bahwa inflasi di Kota Bertuah pada Februari 2023 tercatat sebesar 0,19 persen. Angka ini menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan inflasi pada Januari 2023 dan Desember 2022.

"Februari kita 0,19 persen. Jadi kita masih inflasi, tapi tidak setinggi Januari (2023) dan Desember (2022)," kata Ingot pada Rabu (15/3/2023).

Ingot menambahkan bahwa penurunan inflasi ini merupakan hasil dari kerja keras TPID dan dukungan masyarakat. Ia berharap pada Maret 2023, angka inflasi ini dapat dipertahankan menjelang perayaan hari besar keagamaan seperti Ramadhan dan Idul Fitri.

Salah satu komoditi yang masih menjadi penyumbang inflasi adalah beras. Ingot mengatakan bahwa Pemko Pekanbaru telah meminta Bulog (Badan Urusan Logistik) untuk menggunakan beras premium sebagai komoditi yang disurvei. Namun, data menunjukkan bahwa serapan beras medium Bulog cukup besar, mencapai hampir 30 persen dari kebutuhan Pekanbaru dalam dua bulan terakhir.

"Jadi kita harapkan juga itu (penjualan beras medium) ikut disurvei (Bulog), sehingga lebih berimbang. Sehingga gambaran tingkat inflasi kita bisa tergambar dengan jelas," tutup Ingot.

Dengan upaya Pemko Pekanbaru dan TPID dalam menekan inflasi, diharapkan masyarakat dapat merasakan dampak positifnya menjelang perayaan Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini. ***