JAKARTA - Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie menghembuskan nafas terakhirnya di RSPAD Gatot Subroto Jakarta, Rabu (11/9) sore. BJ Habibie wafat dalam usia 83 tahun, setelah dirawat sejak 1 September lalu.

Dikutip dari merdeka.com, istrinya Habibie, Hasri Ainun, sudah menghadap Sang Khalik sembilan tahun lalu. Tepatnya, pada 22 Mei 2010. Kisah cinta Habibie terhadap Ainun amatlah besar. Cinta mereka menjadi inspirasi banyak orang.

Saling setia hingga salah satunya dipanggil sang kuasa, membuat masyarakat terharu. Kebersamaan selama 38 tahun bukanlah waktu yang singkat. Hanya Ainun yang ada di samping Habibie dalam menapaki jatuh bangun kehidupan.

Saat 1.000 hari kepergian Ainun, Habibie membuatkan puisi berjudul ''Seribu''. Berikut bunyi puisi tersebut:

''Seribu

Sudah Seribu hari Ainun pindah ke dimensi dan keadaan berbeda. Lingkunganmu, kemampuanmu, dan kebutuhanmu pula berbeda. Karena cinta murni, suci, sejati, sempurna dan abadi tak berbeda. Kita tetap manunggal, menyatu dan tak berbeda sepanjang masa.

Ragamu di Taman Pahlawan bersama Pahlawan bangsa lainnya. Jiwa, roh, bathin dan nuranimu menyatu denganku. Di mana ada Ainun ada Habibie, di mana ada Habibie ada Ainun. Tetap manunggal dan menyatu tak terpisahkan lagi sepanjang masa.

Titipan Allah bibit cinta Ilahi pada tiap insan kehidupan di mana pun. Sesuai keinginan, kemampuan, kekuatan dan kehendak-Mu Allah. Kami siram dengan kasih sayang, cinta, iman, taqwa dan budaya Kami, Yang murni, suci, sejati, sempurna dan abadi sepanjang masa.

Allah, lindungi kami dari godaan, gangguan mencemari cinta kami. Perekat kami menyatu, manunggal jiwa, roh, bathin dan nurani kami. Di mana pun, dalam keadaan apa pun kami tetap tak terpisahkan lagi.

Seribu hari, seribu tahun, seribu juta tahun ........... sampai akhirat!''

Bacharuddin Jusuf Habibie Jakarta, 15 Februari 2013. ***