POLEWALI MANDAR - Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) membeli sapi milik Saeman. warga Dusun Majalengka, Desa Campurejo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, untuk dikurbankan, usai Shalat Idul Adha 1438 H, Jumat (1/9/2017).

Sapi bernama Kliwon ini diperlakukan sangat istimewakan oleh pemiliknya, Saeman. Apa lagi setelah dibeli Presiden Jokowi untuk dikurbankan.

Beberapa hari terakhir Kliwon sangat dimanjakan Saeman. Dia sangat berhati-hati merawat sapi jenis Simmental berbobot 1,1 ton itu. Bahkan, dia sampai tidur dekat kandang demi memastikan Kliwon aman. 

''Harus dijaga dengan baik,'' kata Saeman saat ditemui di rumahnya. Dia merawat sapi itu sejak berumur delapan bulan. Sekarang, usia Kliwon 3 tahun. 

Pakan si Kliwon pun sangat dipilih. Tidak seperti sapi pada umumnya, belakangan ini Kliwon tidak diberi makanan rumput, hanya batang pisang dan ampas tahu, dicampur dengan batang pisang yang diiris-iris.

Setelah tidur dan makan, kebersihan Kliwon juga dijaga. Dia dimandikan dua kali sehari. ''Pagi dan sore,'' kata Saeman.

Sapi hitam-putih pilihan RI-1 ini memiliki tinggi badan 1,7 meter serta panjang mencapai 3 meter. Harganya, Rp60 juta.

Sebelum dibeli Presiden, sapi spesial itu sudah banyak ditawar sejumlah pengusaha kaya. Mereka mengincar Kliwon untuk dikurbankan pada perayaan Idul Adha.

''Sempat ditawar Rp50 juta oleh pengusaha batu bara, tapi saya tidak jual, sampai akhirnya dibeli sama Pak Jokowi,'' kata Saeman.

Saeman mengaku bangga sapi peliharaannya bisa dibeli orang nomor satu di Republik ini.

Kliwon disembelih di Masjid Raya Syuhada, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, setelah salat Idul Adha pada Jumat, 1 September 2017. Dagingnya dibagikan ke fakir miskin.

Selain Kliwon, ada momen Idul Adha ini Jokowi juga membeli sapi-sapi lain dari berbagai daerah. Di kampung halamannya di Solo, Jawa Tengah, Jokowi menyiapkan dua ekor sapi lokal yang dibelinya dari peternak di Sukoharjo.

Pemilik sapi, Kuncoro Budi Santoso, mengatakan beberapa hari yang lalu utusan Presiden Jokowi datang ke rumah untuk melihat sapi ternaknya. Beberapa ekor sapi yang memiliki kualitas unggul pun ditunjukkan kepada utusan mantan Wali Kota Solo itu.

''Setelah melihat-lihat ternak sapi, utusan Presiden lebih memilih sapi lokal jenis Brenggolo,'' kata dia di rumahnya kawasan Mranggen, Polokarto, Sukoharjo.

Kuncoro menambahkan, sapi jenis Brenggolo yang dipilih memang cukup istimewa karena berbobot masing-masing 800 dan 900 kilogram. Sapi yang dipilih ini sudah paling besar bobotnya.

Utusan yang ditugaskan untuk membeli sapi, Quirinto, mengatakan sapi kurban lokal tidak kalah dengan yang impor.

''Beliau (Presiden) memang menghendaki yang lokal untuk hewan kurban di Solo,'' ujarnya. Dia menambahkan, ''Tahun lalu beli dari peternak Boyolali, sedangkan tahun ini beli dari peternak sapi Sukoharjo.''

Dua sapi Brenggolo itu diserahkan kepada Bagian Kesra Sekda Kota Solo. Setelah itu, sapi akan dipotong di Masjid Agung dan Masjid Al Wustho.

Kota Bantul, Yogyakarta, juga mendapat bagian sapi kurban dari Presiden. Di daerah ini, sapi kurban jenis peranakan Ongole (PO) akan diberikan ke Desa Srihardono, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul. Sapi dibeli Presiden dari peternak setempat seharga Rp45 juta.

''Di wilayah tersebut masih banyak warga yang belum mampu,'' kata Pelaksana Tugas (Plt) Kabag Pelayanan Biro Umum dan Protokol Setda DIY, Iswanto.***