PEKANBARU – Sebagai aspek keberlanjutan dan bentuk komitmen perusahaan untuk menjaga kelestarian dan keberlangsungan hidup Gajah Sumatra, selain sebelumnya telah membangun Underpass Perlintasan Gajah (UPG) di Tol Pekanbaru - Dumai, kali ini PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) melalui program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) HK Peduli Lingkungan telah berkolaborasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau dan Rimba Satwa Foundation (RSF) untuk menyiapkan 2 unit Global Positioning System (GPS Collar) senilai Rp 451.600.000.

Bertempat di Pusat Konservasi Gajah Minas - Riau, penyerahan GPS Collar ini dilakukan secara simbolis pada Selasa (24/1) oleh Branch Manager Tol Pekanbaru - Dumai Jarot Seno Wibawa kepada Kepala BBKSDA Riau Zulhusni Syukri dan Direktur RSF Genman S Hasibuan.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan bahwa program HK Peduli Lingkungan melalui dua unit GPS Collar ini merupakan upaya perlindungan satwa liar yang semakin terancam populasinya terutama Gajah Sumatra yang hidup dan berada di sekitar Kantong Gajah Balai Raja dan Kantong Gajah Giam Siak sekitar Tol Permai.

“Selain untuk memantau pergerakan dan mengetahui lokasi gajah, pemasangan GPS Collar ini sebagai salah satu solusi yang dilakukan oleh Hutama Karya untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya konflik gajah dengan masyarakat sekitar utamanya pengguna jalan tol,” ujar Tjahjo.

Lebih lanjut Tjahjo menjelaskan bahwa GPS Collar merupakan salah teknologi pemantau satwa liar yang dapat memantau pergerakan dan untuk mengetahui posisi satwa liar dengan cepat dan jangkauan luas yang biasa digunakan oleh para peneliti atau pengelola satwa liar.

Adapun dalam mengimplementasikan program ini, Hutama Karya berkolaborasi dengan Rimba Satwa Foundation (RSF) dan BBKSDA Riau untuk proses pemasangan dua unit GPS Collar tersebut yang dilaksanakan awal Februari 2023 mendatang.

GPS Collar dipasang dengan cara mengalungkannya pada satwa liar dan akan memberikan informasi berupa sinyal lokasi dimana satwa liar tersebut berada.

“Kami memastikan bahwa proses pemasangan GPS Collar sudah sesuai dengan prosedur dan aman untuk Gajah. Dengan terpasangnya GPS Collar ini, semoga pergerakan dan perkembangan hidup dari Gajah Sumatra dapat terpantau lebih optimal sekaligus menjadi upaya pencegahan terjadinya konflik gajah dan manusia kedepannya,” ujar Genman S Hasibuan, kepala BBKSDA Riau.

Pemasangan GPS Collar merupakan tahap awal dan sesuai dengan mandat Presiden RI, Joko Widodo serta Menteri BUMN Erick Thohir tentang pentingnya bagi BUMN dalam membangun infrastruktur yang tetap menjaga kelestarian alam dan satwa liar endemik yang hidup di sekitarnya.

“Ini prinsip yang dipegang BUMN dimana pembangunan infrastruktur harus tetap menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Erick Thohir dikutip dari Liputan6.com pada 5 Januari 2023 lalu.

Paska pemasangan GPS Collar, untuk memastikan aspek keberlanjutan selanjutnya Hutama Karya akan melakukan edukasi dan pendidikan tentang pelestarian gajah, sekaligus terus melakukan penghijauan lahan dengan melakukan proses penanaman pakan alami gajah. Hal ini sebagai tujuan memberikan keselamatan pada gajah sekaligus memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna jalan tol ruas Permai. Selain membangun UPG serta pemasangan GPS Collar, komitmen perusahaan dalam menjaga kelestarian alam serta konservasi satwa diwujudkan dalam kegiatan penggaraman lahan serta penanaman bibit pohon dan buah yang dilakukan sekitar ruas tol dan rest area tol Permai.

“Semoga seluruh program TJSL HK Peduli kami akan bermanfaat, berkelanjutan, dan memberikan dampak yang nyata bagi lingkungan dan sosial,” tutup Tjahjo Purnomo EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya.

Sebagai informasi, pada tahun 2022, Hutama Karya secara konsisten turut melakukan kegiatan pelestarian alam di sekitar rest area dan ruas tol Permai dengan lewat penghijauan dan penanaman pohon. Hal ini sebagai salah satu komitmen Hutama Karya dalam mewujudkan infrastruktur jalan tol yang modern dan ramah lingkungan. Seluruh rangkaian serah terima beasiswa pendidikan oleh Hutama Karya ini telah mengacu pada ISO 26000 sekaligus Sustainable Development Goal (SDGs) No. 15 tentang Ekosistem Daratan. ***