PEKANBARU - Menghadapi cuaca esktrim, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekanbaru memantau pemukiman warga di bantaran sungai. Apalagi Pekanbaru masih berstatus Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi.

"Pada 10 November 2022 lalu, kami sudah menetapkan Pekanbaru berstatus Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi. Intensitas curah hujan cukup signifikan sejak saat itu hingga beberapa hari lalu," kata Kepala BPBD Pekanbaru Zarman Candra, Selasa (3/1/2023).

Tim tanggap bencana yang telah dibentuk merespon dengan cepat wilayah yang terdampak banjir. Posko tim tanggap bencana ini didirikan di halaman Kantor BPBD. Sehingga, tim dapat bergerak dengan cepat.

"Kami selalu berkoordinasi dengan DLHK, Dinas PUPR, Dinas Perkim, dan dinas lainnya. Sehingga, bencana menjadi atensi kita semua. Kami juga tetap memantau kawasan permukiman di bantaran sungai," ujar Zarman.

Untuk diketahui, ada beberapa daerah yang terdampak bencana Hidrometeorologi seperti Kecamatan Tenayan Raya, Kulim, Bukit Raya, dan Sail. Kecamatan-kecamatan ini berpotensi banjir.

"Kami telah meminta camat dan lurah tetap melalukan pemantau. Bedasarkan koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terbaru, cuaca Pekanbaru hujan dengan intensitas ringan," ungkap Zarman.

Meski begitu, warga tetap diminta berdoa. Agar, Pekanbaru dijauhi dari bencana. ***