PEKANBARU - Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan, Ditjen Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, drg Yuli Astuti Saripawan MKes meninjau lokasi pembangunan rumah sakit pusat otak dan jantung di Jalan Naga Sakti,  Pekanbaru, Riau, Kamis (19/1/2023).

Lokasi pembangunan rumah sakit pemerintah pusat tersebut berada di samping Stadion Utama Riau, dengan lahan seluas lebih kurang 10 hektare.

Tinjauan tersebut menindaklanjuti hasil pertemuan Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar dengan Menkes Budi Gunadi Sadikin atas arahan Presiden Joko Widodo saat kunjungan kerja di Riau beberapa waktu lalu.

Saat tinjauan Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan didampingi langsung Kepala Dinas (Diskes) Riau Zainal, dan tim dari BPKAD Riau dan Dinas PUPR-PKPP Riau.

Dalam tinjauannya, drg Yuli Astuti memastikan lokasi dan status lahan yang akan dibangun rumah sakit pusat otak dan jantung sesuai arahan Presiden. Di mana untuk lahan merupakan aset Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau yang akan dihibahkan ke Kemenkes.

drg Yuli Astuti mengatakan, tinjauan tim Kemenkes ke Riau dalam rangka menindaklanjuti pertemuan Gubernur Riau dengan Menkes terkait rencana pembangunan rumah sakit Kemenkes di Riau.

"Untuk pembangunan rumah sakit pusat otak dan jantung, kita perlu meninjau lapangan. Untuk prosesnya kita masih panjang, ada penyerahan hibah lahan dan lainnya. Kalau selesai administrasi baru kita tindaklanjuti pembangunan," katanya.

Yuli menyampaikan, rumah sakit yang akan dibangun di Pekanbaru merupakan rumah sakit vertikal milik pemerintah pusat, yang diharapkan dapat memberi pelayanan bagi masyarakat Riau khususnya, dan pulau Sumatra umumnya.

"Rumah sakit ini diharap dapat mengantisipasi warga Indonesia di pulau Sumatera tidak perlu jauh-jauh lagi berobat ke negara tetangga. Itu harapnya," terangnya.

Disinggung kapan rumah sakit pusat otak dan jantung tersebut dibangun, Yuli menyatakan secepatnya, namun semua tergantung kesiapan administrasi.

"Kalau administrasi cepat selesai Insya Allah tahun ini bisa langsung dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)," sebutnya.

Yuli melihat, lokasi untuk pembangunan rumah sakit pusat otak dan jantung yang disiapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau cukup strategis, mengingat lokasi lahan berada di jalan lintas yang menggunakan dua daerah Pekanbaru dan Kampar.

"Apalagi rumah sakit ini berdekatan dengan Universitas Riau, dan Stadion Utama Riau mudah-mudahan rumah sakit ini nantinya sesuai dengan usulan Pemprov Riau, sehingga bisa membuka prospek yang bagus," paparnya.

Untuk itu, hasil dari tinjauan pihaknya akan segera di laporkan ke Menkes dan Dirjen Pelayanan Kesehatan. Kemudian, dijadwalkan pekan depan Dirjen Pelayanan Kesehatan akan meninjau langsung ke Riau untuk mengambil langkah-langkah selanjutnya.

Sementara itu, Kepala Diskes Provinsi Riau, Zainal Arifin mengapresiasi gerak cepat tim Kemenkes menindaklanjuti pertemuan Gubernur dengan Menkes.

"Insya Allah kita siap menghibahkan lahan lebih kurang 10 hektare ke Kemenkes untuk pembangunan rumah sakit pusat otak dan jantung di Riau," katanya.

Karena itu, pihaknya berharap tahun ini setidaknya di anggaran perubahan sudah ada tanda-tanda pembangunan rumah sakit di lokasi yang disiapkan.

"Itu harapan kita. Kalau untuk administrasi saya kira untuk proses hibah antara pemerintah dengan pemerintah tidak susah, mudah-mudahan secepatnya administrasinya bisa disiapkan," tutupnya. ***