PEKANBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) terus melakukan pengawasan terkait kestabilan harga dan ketersediaan sembako di pasaran. Apalagi jelang momen natal dan tahun baru (Nataru) 2023 ada indikasi sejumlah harga sembako alami kenaikan.

Kepala Disperindag Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin mengatakan berdasarkan data BPS, inflasi Kota Pekanbaru naik sebesar 0,10 persen di bulan November 2022 kemarin.

"Dipicu naiknya sejumlah harga barang. Seperti rokok, daging ayam, emas, beras, dan minyak goreng yang alami kenaikan harga rata-rata 0,2 persen," ujar pria yang akrab disapa Ami ini, Minggu (18/12/2022).

Namun demikian, jika dikalkulasikan sepanjang tahun 2022 mayoritas harga sembako masih cukup stabil. Seperti beras di kisaran harga Rp14 ribu per kilogram, cabe merah Rp50 ribu per kilogram, bawang merah Rp30 ribu per kilogram.

Kemudian cabe rawit di harga Rp53 ribu per kilogram dan minyak goreng masih stabil di harga Rp14 ribu per liter.

"Upaya yang kita lakukan untuk menstabilkan harga, kami sudah lakukan operasi pasar murah. Sudah kita lakukan untuk 3000 paket sembako, dan akan kita lanjutkan sampai akhir tahun," terang Ami.

Lebih jauh dikatakan Ami, pihaknya juga terus melakukan pengawasan ke distributor untuk antisipasi penimbunan sembako oleh sejumlah oknum pedagang. Mereka juga turun ke sejumlah pasar tradisional.

"Jangan sampai barang kosong harga naik. Kita lakukan peninjauan dan sidak ke lapangan. Kami juga memastikan stok dan kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun ini," jelasnya.

Berdasarkan peninjauan, masih tersedia stok beras 1220 ton, minyak goreng 380 ton, telur 426 ton, cabe merah 168 ton cabe merah, dan 188 ton daging sapi, yang diperkirakan masih mencukupi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun ini. ***