PEKANBARU - NH (47), seorang ibu di Pekanbaru, sangat terkejut ketika mengetahui putrinya, SH, yang berusia 14 tahun, tengah hamil 7 bulan.

NH makin terkejut, ketika putrinya yang masih duduk di kelas VI SD itu mengaku telah menjadi korban pencabulan dua pria yang masih memiliki hubungan keluarga dengan dirinya, yakni RP (55) dan US (60). Keduanya merupakan paman dan kakek dari korban.

Dikutip dari tribunnews.com, ibunda korban, NH, saat diwawancarai Tribun Pekanbaru, Jumat (31/8/2018) menceritakan, belakangan korban kerap terlihat murung dan kurang bersemangat. ''Dia juga sering mengeluh pusing, tidak nafsu makan dan sering muntah,'' kata NH, yang didampingi Ketua Lembaga Bantuan Perlindungan Perempuan dan Anak Riau (LBP2AR), Rosmaini.

''Belum lagi, makin hari perutnya seperti makin membesar,'' sambungnya.

Karena curiga dengan kondisi anaknya itu, NH kemudian membawa SH ke klinik terdekat. Hasil pemeriksaan membuat Nurhayati kaget bukan kepalang, ternyata SH sedang hamil 7 bulan.

Saat ditanya siapa yang telah menghamilinya, korban awalnya enggan menyebutkan. Namun setelah LBP2AR turun tangan dengan ikut mendampingi si anak, barulah SH mau bercerita.

Diakui korban, dia pernah dibawa ke salah satu hotel di Pekanbaru oleh RP yang diketahui bekerja di salah satu perguruan tinggi swasta. Di sanalah dia dicabuli.Aksi bejat kedua terduga pelaku diduga sudah kerap dilakukan.

Menurut NH, kedua pelaku memang sering membawa korban. ''Korban mengaku, kalau dia sering diajak kedua pelaku. Mereka ini antara bawahan dan atasan yang bekerja di kampus swasta di Pekanbaru ini,'' kata Ketua LBP2AR, Rosmaini.

Menurut Rosmaini, korban sudah dua kali diambil visum di RS Bhayangkara Polda Riau.Menurut korban, dia diminta melayani kedua terduga pelaku secara bergantian.Rosmaini menuturkan, pihaknya dalam hal ini turut prihatin.

Terlebih orangtua korban termasuk orang tak mampu yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung.

Ibunda korban didampingi LBP2AR kemudian melaporkan RP dan US ke Polresta Pekanbaru.

Secara terpisah, Wakapolresta Pekanbaru AKBP Edy Sumardi saat dikonfirmasi wartawan membenarkan perihal adanya laporan dugaan pencabulan itu.

''Kasusnya sedang ditangani. Kemarin juga saya sempat lihat korban saat memberikan keterangan di Unit PPA Satreskrim Polresta Pekanbaru,'' ungkap dia.***