PEKANBARU - Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Provinsi Riau memberikan bantuan dana bagi empat unit usaha milik di pondok pesantren setempat guna mendorong kemandirian ekonomi mereka.

"Ini bagian tugas BI dalam rangka meningkatkan ekonomi syariah yang merupakan salah satu pilar perekonomian Indonesia," kata Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Riau Bank Indonesia Siti Astiyah pada acara penyerahan bantuan program sosial Bank Indonesia kepada pondok pesantren dan kelompok tani klaster sapi binaan Kantor Perwakilan Wilayah Riau di Bengkalis, Jumat (5/10/2018).

Acara penyerahan bantuan di pusatkan di pesantren Jabal Nur, Kelurahan Simpang Duku, Kecamatan Kandis, Bengkalis, Riau.

Siti Astiyah menjelaskan sejak 2017 BI Riau mulai melakukan pembinaan dan donasi bagi pondok pesantren di Riau, hingga kini sudah ada 12 Ponpes.

Menurut Siti fungsi utama BI ada tiha sebagai otoritas moneter, sistem pembayaran dan makro prudensial.

Disamping itu dalam menggalakkan ekonomi syariah salah satu usahanya dengan berkolaborasi bersama Ponpes.

Siti menambahkan dalam program bantuan Ponpes kali ini BI secara simbolik menyerahkan satu unit depot air minum bagi Ponpes Jabal Nur di Kandis, lalu satu unit depot air minum juga bagi Ponpes Almujtahadah Kota Pekanbaru, pembangunan tempat wudhu di Albaaqiyahtussadiyyah Tembilan dan pembangunan kandang sapi bagi Kelompok Tani Lembu Sejahtera di Siak.

Sebut Siti pondok pesantren mempunyai sumbangan yang cukup besar bagi perekonomian Indonesia, makanya BI sejak bertahun lalu sudah mulai melakukan pembinaan dan bantuan.

"Yang kita inginkan nantinya pesantren bisa mandiri dari kegiatan ekonomi, tidak hanya tergantung dari biaya yang digantungkan dari santri," ujar Siti lagi.

Ini juga menambahkan bantuan informasi merupakan kerja nyata BI hadir di masyarakat bukan hanya di sektor moneter.

Siti menyatakan bantuan yang selama ini disalurkan kepada Ponpes selalu mendapat pemantauan dari pihaknya tujuannya agar apa yang diberikan dapat terus berdaya dan berkembang. Bahkan dalam skala nasional Ponpes yang mampu eksis bisa diikutkan dalam perlombaan. Untuk Riau sejauj ini sambung dia hasilnya dari upaya yang dilakukan BI dua tahun terakhir mulai membuahkan dengan masuknya Ponpes Darul Salam, Rokan Hulu tiga besar di level Sumatera.

"BI mencoba mereplikasikan ini, walau memang masih bertahap tetapi tujuannya nanti ke mandirin pondok pesantren," Sementara itu Pimpinan Pondok Pesantren Jabal Nur Robithoh Alamhadi Faisal mengucapkan terimakasih atas bantuan pembangunan depot air. Karena akan bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari anak-anak dan keluarganya yang mencapai 690 orang.

"Kami bersyukur dan berterimakasih ke pada BI atas bantuan program ini karena sudah menambah usaha ekonomi pesantren Jabal Nur," tutur Robithoh Alamhadi Faisal.

Ia berharap kedepan depot air bantuan BI ini selain galon, akan dikemasan jadi botol dan gelas.

"Kami membaca peluang ini, maka usaha pesantren dipilih depot air. Agar dikembangkan untuk membuat air minum kemasan botol dan gelas sehingga bisa kami pasarkan ke acara-acara sekolah dan pesantrean," "Semoga usaha yang sudah berkembang di pondok pesantren ini bisa jadi amal jariah," imbuhnya.

Camat Kandis Imam, mengaku terkejut BI yang selevel Indonesia sudah masuk ke pondok pesantren seperti Jabal Nur.

Ia berharap bantuan BI ini bisa menghasilkan output, berkelanjutan, tidak mati dan semoga membawa barokah bagi pimpinan BI.

"Kandis sejak kontrak Chevron akan berakhir, penduduknya mulai bertambah sehingga geliat ekonomi meningkat. Ini jadi peluang usaha," tambahnya. (ant)