JAKARTA - Sidang sengketa pemilihan presiden (Pilpres) 2019 yang digelar sejak beberapa hari lalu di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, selesai Jumat (21/6) malam. Pembacaan ayat Alquran, yakni QS An-Nisa ayat 135, menandai berakhirnya sidang tersebut.

Dikutip dari republika.co.id, QS An-Nisa ayat 135 itu juga terpampang di dinding depan ruang sidang MK yang berada di lantai II gedung MK.

Pembacaan ayat tersebut bermula saat Ketua Majelis Hakim Anwar Usman akan menyampaikan kata-kata penutupan sidang. Tiba-tiba, ketua tim hukum Prabowo-Sandiaga Uno dalam perkara sengketa Pilpres, Bambang Widjodjanto (BW), meminta kesempatan untuk berbicara.

''Pak Ketua, mohon maaf sekali, satu menit saja. Bagian terakhir kita tahu yang di sini berusaha menwujudkan keadilan dari pihak kami, pihak termohon, pihak terkait dan Bawaslu, majelis hakim. Semuanya berkehendak menwujudkan keadilan untuk bangsa ini. QS An-Nisa ayat 135 yang dipampang di depan MK itu adalah surat yang menjelaskan ingin sekali menwujudkan keadilan,'' ujar BW.

Dia lantas memohon izin waktu selama satu menit untuk membacakan QS An Nisa ayat 135. ''Untuk itu Pak Ketua untuk mengamati majelis ini saya cuma minta waktu satu menit saja Pak Ketua, ada teman yang akan membacakan itu,'' lanjutnya.

Anwar Usman lantas mempersilakan. BW kemudian memberikan kode kepada anggota tim hukumnya untuk membacakan ayat tersebut. ''Silakan Pak Zul,'' ujarnya kepada Zulfadli.

''Yā ayyuhallażīna āmanụ kụnụ qawwāmīna bil-qisṭi syuhadā`a lillāhi walau 'alā anfusikum awil-wālidaini wal-aqrabīn, iy yakun ganiyyan au faqīran fallāhu aulā bihimā, fa lā tattabi'ul-hawā an ta'dilụ, wa in talwū au tu'riḍụ fa innallāha kāna bimā ta'malụna khabira,'' demikian bunyi ayat yang dibaca Zulfadli.

Ayat ini memiliki arti:

''Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan''.

Sebelumnya, kaligrafi ayat Alquran mencuri perhatian awak media saat meliput sidang perselisihan hasil Pemilu (PHPU) Pilpres di Lantai II Gedung MK, Jumat (14/6). Ayat yang terpasang di dinding lantai II Gedung MK ini menjelaskan tentang perintah Allah SWT menegakkan keadilan dan kebenaran.

Ayat yang dimaksud yakni ayat 135 Surat An-Nisa. Ayat tersebut tertempel di dinding yang letaknya persis di atas layar lebar yang berada tepat di depan ruang sidang lantai II gedung MK. Karena lokasinya yang strategis, kaligrafi ini menjadi perhatian awak media.

Juru Bicara MK Fajar Laksono menjelaskan kaligrafi ini dipasang sejak awal bulan Ramadhan lalu. Menurut dia, ayat yang ditampilkan sesuai dengan keberadaan lembaga MK.

''Pemasangannya bertepatan dengan Ramadhan kemarin. Dilihat dari pilihan ayatnya yang terkait dengan keadilan, ya sesuailah dengan keberadaan MK sebagai lembaga peradilan,'' ujar Fajar ketika dikonfirmasi.

Namun, ketika disinggung apakah keberadaan kaligrafi ini sengaja disiapkan dalam rangka menyambut penanganan sidang PHPU pilpres, Fajar tidak berkomentar. Dia hanya menegaskan pemasangan dilakukan sejak Ramadhan. ***