PEKANBARU - Nahdatul Ulama (NU) merupakan salah satu organisasi terbesar di Indonesia yang telah berperan aktif dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan kecerdasan bangsa melalui jalur pendidikan serta turut serta dalam menjaga kerukunan antar umat beragama.

Dalam rangka peringatan satu abad hari lahir NU, Kepala Kanwil Kemenkumham Riau Mhd. Jahari Sitepu, didampingi Kepala Divisi Administrasi Johan Manurung, dan Kepala Divisi Pemasyarakatan Mulyadi, hadir memenuhi undangan Ketua PWNU Provinsi Riau, Rusli Ahmad, Rabu (1/2/2023).

Bertempat di kediaman Ketua PWNU Riau, acara yang dimulai ba'da Isya ini diawali dengan makan malam bersama lalu dilanjutkan dengan rangkaian tahlilan. Meskipun cuaca hujan, namun tak menghalangi jalannya kegiatan. Para undangan, kiyai dan santri yang hadir tetap khusyuk melantunkan bacaan Surah Yaasin dan Tahlil. Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan tausiyah yang disampaikan oleh Ustadz Harry Wijaya.

"Keluarga besar Nahdatul Ulama khususnya para santri yang masih muda, harus mampu beradaptasi dan berkembang seesuai dengan perkembangan zaman namun tetap menjaga nilai luhur Agama Islam. Jadilah santri yang memiliki jiwa enterprenuer, semoga NU dapat terus bermanfaat bagi nusa dan bangsa", pesan ustad dalam ceramahnya.

Kegiatan diakhiri dengan do'a dan pemberian santunan kepada 300 orang anak yatim. Berkenaan dengan ini, Kakanwil Kemenkumham Riau menyampaikan rasa bangga dan selamat kepada salah satu organisasi terbesar di Indonesia ini. "Nahdatul Ulama merupakan organisasi yang begitu besar manfaatnya bagi bangsa Indonesia sejak awal berdiri hingga sekarang. Kami seluruh jajaran Kementerian Hulum dan HAM Riau menyampaikan rasa bangga dan selamat atas peringatan satu abad hari lahir NU, semoga NU terus menjadi tonggak bagi bangsa Indonesia dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta terus-menerus mencerdaskan bangsa dengan tentunya berlandaskan keimanan dan akhlak yang baik melalui pondok-pondok pesantren dan lembaga pendidikan yang menjadi binaan NU selama ini", pungkas Jahari. ***