JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan melelang 43 blok migas pada 2018. Sebanyak 40 blok di antaranya merupakan blok konvensional. Sisanya adalah blok nonkonvensional.

Sekretaris Jenderal Migas Kementerian ESDM Ego Syahrial mengatakan, blok yang akan dilelang tersebut ialah gabungan dari blok yang tidak laku pada 2017. ''Serta gabungan dari blok-blok yang tidak laku dilelang pada 2015 dan 2016,'' ujar Ego, Jumat (19/1/2018).

Jika diperinci, 40 blok migas konvensional itu terdiri atas 25 blok yang tidak laku pada 2015, 2016, dan sebagian blok baru. Sebanyak 25 blok tersebut, antara lain, Rupat Labuhan, South CPP, Nibung, Batu Gajah Dua, Bukit Barat, South Tuna, Tongkol, Banyumas, Ampuh, East Sepanjang-Kangean, dan Kasongan Sampit.

Kemudian, Southwest Bengara, Suremana I, Manakarra Mamuju, South East Mandar, Karaeng, Ebuny, dan East Tanimbar. Serta West Berau, Onin, Kasuri II, Kasuri III, West Kaimana, North Arguni, dan Mamberamo.

Sisanya, sebanyak 15 blok, merupakan hasil terminasi pada 2017. Blok itu meliputi Air Komering, East Sokang, East Muriah, North Kangan, Palangka Raya, West Sangata, Belayan, dan Southest Mahakam. Kemudian, South Sageri, Halmahera Kofiau, Southwest Bird's Head, Semai IV, West Papua III, Cendrawasih Bay II, dan Cendrawasih Bay III.

Untuk tiga blok nonkonvensional, ada MNK Sumut Tenggara, MNK Jembar Rimba, dan GMB Sumbagsel.

Rencananya, lelang dilakukan pada akhir Februari atau awal Maret 2018. Untuk 43 blok tersebut, digunakan skema kontrak gross split.

Lelang tahun ini rencananya hanya dilakukan satu tahap. Sebab, jika lelang dipisah dalam beberapa tahap, dikhawatirkan tidak akan terlaksana seluruhnya.

Seperti tahun lalu, lelang direncanakan dua tahap. Tetapi, hanya satu tahap yang tercapai. ***