BANDUNG, GORIAU.COM - Pria mana yang tak suka lihat cewek cantik. Apalagi jika si pemilik wajah cantik juga ramah dan murah senyum. Bahkan ketika dia bersikap tegas pun, tetap banyak yang mencoba menggoda. Karenanya tak heran jika banyak yang ingin ditilang Polwan cantik Eka Permatasari Roswidiyaningsih.

Polisi Wanita (Polwan) berpangkat Bripda itu saban hari mengatur lalu lintas di bilangan Jalan Soekarno Hatta (bypass) Bandung. Bagi yang sering melintas kawasan tersebut atau tepatnya di sekitaran Kawaluyaan tentu tak asing dengan wajah cantiknya.

Dengan pakaian lengkap khas polisi lalu lintas (Polantas) Eka berdiri mengurai jalan yang memang dikenal padat itu setiap pagi dan sore. Sikapnya yang ramah menjadi sangat mudah dikenali. Saking ramahnya, tak jarang pengemudi sengaja membuka kaca mobil untuk membalas senyum manis dara 20 tahun itu.

Pengemudi nakal, ngeyel, jahil, adalah makanan sehari-hari wanita berbintang Aries ini. Bukannya takut ditilang, banyak pengemudi yang justru ingin diberhentikan olehnya. Ada-ada saja.

''Banyaklah, pengalaman seperti itu, ketika diberhentikan pengemudi malah terang-terangan minta PIN BlackBerry (BB) saya, ya enggak saya kasih dong,'' kisah Eka seperti dikutip merdeka.com.

Eka pun tentu harus memiliki jurus menghadapi godaan pria tersebut. Tanpa maksud menjadi polwan jutek kepada pengemudi dia menjelaskan bahwa apa yang dilakukan untuk menegakan peraturan.

''Maaf Bapak, jika ada kepentingan kedinasan boleh bapak datangi kantor saya saja,'' tutur Eka jika menjawab godaan pria terhadapnya.

Satu tahun sudah putri dari pasangan Iptu Rosadi dan Lilis Widyawati menjadi polisi lalu lintas Polda Jabar. Sebelumnya cewek yang hobi traveler ini pernah ditempatkan di Mabes Polri sebagai Sprikarobinkar SSDM Mabes Polri.

''Di sana hampir satu tahun, terus kembali ke Bandung,'' ungkapnya.

Selain mengatur jalanan di Bandung, Eka memiliki kewajiban lainnya di BBN satu Samsat Bandung Timur BPKB Subdit Regident Ditlantas Polda Jabar.

''Jadi pagi aku apel dulu, terus turun ke jalan, setelahnya ke samsat, bagian administrasi kendaraan bermotor,'' terang Eka.

Saat terjun menjadi polisi, Eka tahu risiko terbesar yang dihadapi. Namun dia mengaku sangat menikmati proses yang dialami atas cita-cita yang telah diinginkannya sejak kecil.

''Aku memang kepingin jadi polisi sejak kecil, ditambah ayahku memang polisi, dorongan aku semakin kuat,'' kata Eka yang saat ini tengah menempuh pendidikan di Universistas Pasundan (Unpas) ini.***