BENGKULU - Banjir menerjang sebagian wilayah di Provinsi Bengkulu. Banjir tersebur disebabkan meluapnya sejumlah sungai akibat hujan deras yang mengguyur sejak Jumat (26/4) siang.

Dikutip dari kumparan.com, selain banjir juga terjadi longsor di beberapa titik. Akibatnya, jalur transportasi terputus, baik antar-kabupaten dalam Provinsi Bengkulu, maupun jalur antar Provinsi Bengkulu dengan Sumatera Selatan dan Lampung.

''Banjir memang terjadi hampir di seluruh wilayah kabupaten dan kota, karena itu saya mengimbau seluruh jajaran untuk bertindak dan yang utama selamatkan jiwa rakyat,'' kata Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah di Bengkulu, Sabtu, dilansir Antara, Sabtu (27/4).

Rohidin mengatakan, seluruh petugas sudah diturunkan dan disiagakan untuk membantu evakuasi warga dan menanggulangi dampak banjir dan longsor, terutama di jalur vital yang digunakan masyarakat untuk bepergian.

Dia menyebut alat berat yang ada di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga diturunkan ke lokasi longsor.

Sayangnya, jumlah alat berat itu terbatas. Rohidin berharap perusahaan perkebunan dan pertambangan yang ada di Bengkulu rela menurunkan bantuan alat berat ke titik bencana.

Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, Rusdi Bakar, mengatakan banjir itu melanda hampir seluruh wilayah di Bengkulu. Namun yang terparah antara lain terjadi di Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu Selatan, Bengkulu Utara, Kepahiang, Curup, Lebong dan Kota Bengkulu.

2 Anak Tewas dan 2 Warga Hilang

Banjir mengakibatkan dua warga di Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, hilang terbawa arus. Kepala BPBD Kabupaten Kepahiang, Taufik mengatakan banjir yang melanda daerah itu akibat meluapnya Sungai Musi di Kecamatan Ujan Mas.

Banjir merendam ratusan rumah tersebar di tiga desa, yakni Desa Suro Bali, Desa Tanjung Alam dan Desa Air Hitam.

''Ada tiga warga yang hanyut terbawa banjir, namun satu orang selamat dan dua lainnya masih hilang, di mana waktu kejadiannya pada Jumat malam sekitar 22.00 WIB di Danau Suro,'' ujarnya.

Warga yang hilang itu berprofesi sebagai petani ikan di Danau Suro, yakni Abdul Muhtalib (43) warga Desa Suro Ilir, dan berhasil diselamatkan oleh warga.

Sedangkan dua warga lainnya yakni Kirno Santoso (35) dan Rohim (50), masih hilang. Keduanya diduga terbawa arus banjir yang menerjang wilayah itu.

Dua warga yang hilang saat kejadian sedang berada di atas rakit keramba ikan. Rakit hanyut terbawa arus banjir hingga mendekati dam intake PLTA Musi.

Saat mendekati pintu pembuangan utama, rakit keramba ketiganya terbalik, dan kemudian satu orang bisa menyelamatkan diri dan dua orang lainnya hilang.

Di Kelurahan Sawah Lebar Baru, Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu, dua anak dilaporkan meninggal dunia setelah tenggelam di genangan banjir. Mereka adalah Andika bin Mus (11) dan Migel bin Sahliin (11).

Banjir yang melanda Kelurahan Sawah Lebar tingginya mencapai satu meter. ''Dua anak meninggal karena tenggelam di genangan air banjir. Korban sempat kita bawa ke rumah sakit namun tidak tertolong lagi,'' kata Ketua RW 08 M Rusli.***