JAKARTA - Beredar ramalan akan terjadinya gempa dan tsunami di Asia oleh seorang warga India bernama Babu Kalayil. BMKG menepis ramalan yang meresahkan tersebut.

Dilansir dari berbagai sumber, kabar mengenai ramalanKalayil ini diawali dari surat yang dia kirimkan ke Perdana Menteri IndiaNarendraModi. Dalam surat yang dikirimkan pada September lalu itu,Kalayil mengatakan India dan negara-negaraasia lainnya akan dilanda gempa dan tsunami pada Desember 2017.

Tak disebutkan dengan jelas apa yang mendasari Kalayil dalam ramalannya itu. Yang jelas ramalan tersebut bikin heboh dan mengingatkan orang akan tsunami besar pada 26 Desember 2004 yang terjadi di pesisir pantai Sumatera dan menghantam telak Banda Aceh.BMKG merespons kabar tersebut. Mereka memastikan ramalan Kalayil tak berdasar. Ini tanggapan BMKG:PRESS RELEASE BMKG MENANGGAPI RAMALAN GEMPA DAN TSUNAMIMenanggapi beredarnya berita terkait isu akan terjadinya gempabumi dan tsunami besar oleh "Babu Kalayil" yang akan melanda negara-negara di wilayah Asia sebelum Desember 2017 yang dilansir oleh berbagai media dan di media sosial, maka bersama ini kami sampaikan tanggapan sebagai berikut:1. Ramalan tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah karena cakupan dampak bencana yang disebutkan sangat luas dan sulit diterima dalam konsep ilmu kegempaan (seismologi). 2. Indonesia merupakan wilayah yang aktif gempabumi dan memiliki potensi gempabumi yang dapat terjadi kapan saja dan dalam berbagai kekuatan. 3. BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi prediksi gempabumi. 4. Hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempabumi dengan tepat (kapan, dimana dan berapa kekuatannya).5. Masyarakat dihimbau agar tidak terpancing isu yang beredar tersebut. Apabila ingin mengetahui lebih jelas terkait gempabumi dan tsunami dapat menghubungi kontak center : 021-6546316 atau website resmi di www.bmkg.go.id.Jakarta, 8 November 2017DEPUTI BIDANG GEOFISIKA BMKGDr. Muhamad Sadly, M.Eng.