PEKANBARU - Tidak hanya di Kota Pekanbaru, kelangkaan gas elpiji 3 Kg bersubsidi juga terjadi di sejumlah kabupaten di Provinsi Riau. Akibatnya, harga gas melon tersebut melambung tinggi hingga Rp35 ribu per tabung.

Menanggapi kelangkaan yang sudah sering terjadi ini, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Riau, Robin Hutagalung meminta agar Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Provinsi Riau rutin menggelar sidak di pangkalan-pangkalan gas elpiji. Sebab, menurut informasi yang ia peroleh, gas bersubsidi tersebut banyak digunakan oleh restoran maupun rumah makan mewah.

"Gas 3 kg ini kan subsidi untuk keluarga yang tidak mampu, tapi ternyata sekarang tidak begitu. Di lapangan, sudah banyak rumah makan atau restoran besar yang menggunakan gas melon ini. Saya pikir inilah yang membuat gas 3 kg menjadi langka," kata Robin di Pekanbaru, Kamis (21/11/2019).

Tidak hanya dari sidak yang dilakukan, dirinya juga berharap agar masyarakat menengah ke atas yang menggunakan gas elpiji 3 kg ini untuk menerapkan budaya malu.

"Harus ada budaya malu dari orang-orang mampu karena menggunakan gas bersubsidi. Karena kalau kita sidak saja tentu tidak akan efektif," tutupnya.

Seperti yang diberitakan GoRiau.com sebelumnya, di sejumlah daerah di Riau, gas 3 kg ini sulit didapatkan. Masyarakat bahkan harus mengantri untuk mendapatkan gas epliji 3 kg tersebut.***