PONTIANAK, GORIAU.COM- Sebagai Kapolda Kalimantan Barat, tidak sulit bagi Brigadir Jenderal (Brigjen) Pol Arief Sulistyanto memberikan kendaraan bermotor bagi anak laki-lakinya yang belum cukup umur. Tetapi, dengan alasan mendidik anak, Arief memilih untuk tidak memberi anaknya sepeda motor.

Dia malah menyuruh kedua anak laki-lakinya pergi ke kampus menggunakan sepeda. Dia benar-benar melarang anaknya menggunakan sepeda motor.

"Iya, betul. Anak-anak saya dua orang laki-laki semua walaupun sudah kuliah tapi belum berumur 17 tahun. Jadi, saya bawain sepeda onthel untuk ke kampusnya," ujar Arief, dikutip Dream.co.id dari akun Facebook Divisi Humas Mabes Polri, Senin, 13 Juli 2015.

Putra sulungnya, Bhredipta, 21 tahun, kini tengah menempuh pendidikan S2 ilmu hukum di Universitas Leiden, Belanda. Sedangkan putra keduanya, Bhawika, 16 tahun, sebentar lagi akan kuliah di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Arief mengatakan telah menanamkan komitmen kepada dua putranya untuk tidak mengendarai sepeda motor jika belum cukup usia. Komitmen itu dia tanamkan sejak mereka masih kecil.

"Memang sejak sudah kelas XII (SMA) saya kursuskan setir mobil supaya terampil tapi belum bisa dapat SIM, karena juga belum punya KTP," ungkap dia.

Selanjutnya, Arief menceritakan pengalaman ketika anak pertamanya berusia 17 tahun. Dia memberikan hadiah berupa KTP dan izin mengikuti ujian SIM.

"Untuk anak pertama, setelah 17 tahun, pas ulang tahunnya dapat KTP dan ikut ujian SIM baru boleh setir mobil," ungkap Arief.

Didikannya ternyata tidak sia-sia. Bhredipta kini tinggal di Belanda dan setiap bepergian selalu menggunakan sepeda.

"Sekarang dia sudah 21 tahun dan ternyata kuliah di Leiden, Belanda, ke mana-mana naik sepeda onthel lagi, kuliahnya jalan kaki," ungkap dia.

Hal yang sama juga berlaku bagi anak keduanya, Bhawika. Menurut Arief, anak keduanya juga menjalani kursus setir mobil seperti kakaknya ketika liburan sekolah.

"Saya arahkan dia untuk komitmen seperti kakaknya, naik sepeda onthel dulu kuliahnya dan nggak boleh setir mobil," terang Arief. ***