SEOUL - Media pemerintah Korea Utara (Korut) telah mengecam latihan pengeboman Amerika Serikat (AS) di Semenanjung Korea. Rezim Pyongyang pun memperingatkan bahwa langkah tersebut dapat memicu perang nuklir.

Sebuah editorial yang diterbitkan di surat kabar negara Rodong Sinmun pada hari Minggu menuduh AS melakukan provokasi militer yang meningkatkan ancaman konflik nuklir ke tingkat yang ekstrim."Semenanjung Korea adalah daerah mesiu terbesar di dunia dengan risiko perang nuklir tertinggi, dan merupakan hot spot terbesar di dunia yang selalu memiliki risiko perang nuklir," tulis Rodong Sinmun. "(AS) pasti menyebarkan ke dalam perang dunia baru," sambung tulisan tersebut seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (9/7/2017).Artikel tersebut juga menuduh pemerintahan Trump menggunakan Semenanjung Korea untuk mengalihkan perhatian dari "krisis kekuatan" presiden AS di dalam negeri.Angkatan Udara AS mengirim dua pembom strategis B-1B untuk melakukan uji coba tembak langsung di tempat latihan di Korea Selatan (Korsel) pada hari Jumat. Jet tempur dari Korsel dan Jepang juga ikut dalam latihan.Militer AS mengatakan latihan tersebut "menunjukkan komitmen kuat Amerika untuk membela sekutunya.Latihan tersebut, yang menargetkan situs peluncuran rudal musuh tiruan, datang tiga hari setelah Korut menguji rudal balistik antar benua pada tanggal 4 Juli, bertepatan Hari Kemerdekaan di AS.Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadakan pertemuan darurat mengenai situasi tersebut, dan Trump mencela uji coba rudal di Twitter.