WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) diperingatkan bisa kalah jika perang darat melawan Korea Utara (Korut). Salah satu penyebabnya adalah, jumlah pasukan Washington yang kalah jauh dibandingkan dengan jumlah pasukan Pyongyang.

Peringatan ini disampaikan mantan wakil komandan tertinggi Pentagon untuk wilayah Korea, pensiunan Letnan Jenderal Jan-Marc Jouas.“Pasukan Amerika sangat kalah jumlah dengan pasukan Korea Utara, begitu pun pasukan (sekutu) yang akan melakukan banyak pertempuran,” kata Jouas.Selain perbandingan jumlah pasukan, AS juga akan mengalami masalah besar dalam hal mendapatkan bala bantuan atau pasokan yang baru.”Pasukan baru mungkin akan menemukan bahwa basis mereka diserang oleh senjata konvensional atau senjata kimia, yang selanjutnya akan menunda masuknya mereka ke dalam perang,” ujar Jouas.Dalam sebuah surat kepada anggota Kongres, yang diperoleh Newsweek, Jouas mengatakan bahwa tindakan militer yang terbatas terhadap rezim Kim Jong-un kemungkinan akan memicu perang skala penuh. Hanya saja, kata dia, itu tidak akan menghancurkan kemampuan nuklir Pyongyang secara total.“Sebuah korban yang luar biasa dan krisis pengungsi akan mengembang dan mencakup lebih dari 100.000 orang Amerika yang tidak berperang, banyak yang akan mengalihkan perhatian ke pasukan AS untuk membawa mereka keluar dari semenanjung (Korea),” tulis Jouas.Menurutnya, penggunaan senjata nuklir oleh Pyongyang tidak bisa dikesampingkan. Jouas adalah wakil komandan Pasukan AS-Korea dari Januari 2012 hingga pensiun pada awal 2017.Dia mengatakan, personel militer AS di Korea Selatan berjumlah sekitar 28.500 orang, meski laporan media menyebut angka baru yang lebih tinggi.Menurut Dewan Hubungan Luar Negeri (CFR), sebuah kelompok think tank AS, Pyongyang memiliki 1,1 juta personel di angkatan bersenjatanya.“Meskipun Pyongyang kalah oleh negara-negara tetangga dan lawannya dalam perbandingan dolar-ke-dolar, para ahli pertahanan mengatakan bahwa operasinya beroperasi dengan peralatan dan teknologi penuaan, posisi militer dan rudal yang dikerahkan dari rezim yang ditujukan ke Seoul memastikan bahwa kemampuan konvensional Pyongyang tetap merupakan ancaman konstan bagi tetangga selatannya,” bunyi laporan CFR, yang dikutip Sabtu (11/11/2017).Sebelumnya, Pentagon menyatakan bahwa satu-satunya cara mengamankan senjata nuklir Korea Utara adalah dengan invasi darat. Namun, opsi itu dipertanyakan para legislator AS karena jumlah korban termasuk dari pihak AS akan sangat besar.

Surat Jouas muncul pada saat ketegangan antara AS dan Korea Utara sedang memanas dan bersamaan pula dengan lawatan panjang Presiden Donald Trump di Asia.Trump saat kunjungan ke Soul, berharap rezim Kim Jong-un bersedia duduk di meja perundingan.”Masuk akal bagi Korea Utara untuk datang ke meja dan membuat kesepakatan yang baik untuk rakyat Korea Utara dan dunia,” katanya.