SORE ITU - Siti berada di rumah Emak. Kala itu di sedang bercanda dengan Icha di ruang tengah di atas kasur kecil yang terhampar di lantai. Siti tak mengajar karena hari libur.

Emak yang saat itu duduk di bangku panjang dekat Siti dan Icha. Emak sesekali tertawa jika sesaat Icha yang nampak lincah itu bertepuk-tepuk tangan seolah sedang bernyanyi mencuap-cuapkan mulutnya.

''Siti... Emak sebenarnya sudah lama mau bicara sama kau. Tetapi masih belum terniat karena kau Emak lihat masih terlalu sibuk dengan kegiatan mu..'' sesaat Emak bicara. Kata-kata Emak ini membuat Siti segera melihat. Tak biasanya Emak bicara seperti itu, seolah ada sesuatu yang selama ini dipendam Emak tapi belum diungkapkan, tetapi sepertinya saat ini Emak akan mencetuskannya.

''Apa itu Mak... Penting nampaknya'' ujar Siti agak serius namun dia sedikit tertawa.

''Ini hah... masalah mu dengan si Rizal itu. Bagaimana...? Kan tidak mungkin kalian terus begitu, tak baik. Karena kau kan sudah sendiri. Kita harus melihat disekitar kita. Apalagi kau kan guru. Jadi orang akan menilai mu macam-macam nanti...'' ini yang dikatakan Emak. Siti sepertinya tak begitu terkejut. Sebab, dia dapat menduga pasti disuatu saat Emak akan mempertanyakannya.

''Siti pandai jaga diri Mak. Lagi pula kami pun sudah berencana untuk secepatnya menikah. Karena Rizal juga pernah mengatakan seperti yang Emak sebut tadi'' kata Siti yang kali ini rebah menyamping karena dia akan menyusui Icha yang berbaring disebelah.

''Emak hanya mengingatkan saja Ti''

''Ya Siti paham, lagi pula sebenarnya kan sudah tak ada masalah lagi. Rizal itu pun sudah bekerja di posisi yang baik. Dia memang sudah beberapakali ingin melamar Siti. Namun Siti saja yang masih belum siap. Jadi persoalannya, bukan sama Rizal tetapi dengan Siti..''

''Lalu... kalau Rizal itu itu ingin menikahi mu, kenapa kau masih mengulur waktu..?''''Mak..., masalah Siti dengan keluarga Rusman itu kan sepertinya belum selesai. Terutama menyangkut Icha yang masih saja Siti merasa terusik,'' kata Siti sembari menekan-nekan susunya karena Icha memang begitu lahap menguras air susunya, jadi terpaksa harus ditekan-tekan agar lancar.

''Urusan apalagi..? Tak perlu lah urusan itu yang jadi penghalang..'' kata Emak lagi seolah tak menginginkan Siti terlibat lagi urusan dengan Rusman, karena semuanya sudah dianggap selesai.

''Masih ada masalah Mak... Tapi nanti lah Siti beritau, karena ketika Ibu Rusman itu sakit ada sesuatu yang disampaikannya pada Siti''

''Tentang apa...?''

''Keluarga besar mereka ingin duduk bersama dengan keluarga besar kita''

''Maksudnya...?''

''Ngak tau... Tapi menurut Ibu Rusman untuk menyambung ikatan silahturrahmi yang terputus,'' kata Siti sambil memperhatikan wajah Emak yang mendadak seperti berubah muram. (Bersambung)

Cerita Sebelumnya...

Cerita Selanjutnya...