PEKANBARU, GORIAU.COM - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mendukung rencana Pemerintah Provinsi Riau yang ingin membangun bandar udara baru menggantikan peran Bandara Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru.

''Kami akan mendukung rencana pembangunan bandara baru di Riau, juga dari Angkasa Pura, yang penting pemerintah daerah harus memastikan ketersediaan lahannya,'' kata Jonan di Pekanbaru, Jumat (13/3/2015).

Dukungan ini diberikan Jonan dalam menanggapi permintaan Pemprov Riau untuk membangun bandara baru guna mengantisipasi lonjakan penumpang yang terus bertambah dalam 5 tahun hingga 10 tahun ke depan.

Dari tinjauannya di Bandara SSK II, bandara yang telah direnovasi total pada 2012 lalu ini masih dapat menampung arus penumpang yang diperkirakan sebanyak tiga juta penumpang per tahun.

Jonan juga menilai aktifitas di bandara belum terlalu padat dan masih bisa melayani penumpang secara baik dalam dua tahun kedepan.

''Karena kapasitasnya mencapai empat juta per tahun sehingga kelihatannya belum terlalu padat,'' katanya.

Kalaupun ada rencana pengembangan bandara seperti menambah panjang jalur lintasan (runway) dari panjang 2.400 meter menjadi 2.600 meter dari pengelola, Jonan menilai langkah ini tidak akan optimal dalam meningkatkan pelayanan bandara.

Menurut Jonan, untuk dapat melayani pesawat komersil yang berbadan besar, panjang lintasan yang dibutuhkan haruslah mencapai panjang 2.800 meter hingga 3.000 meter.

''Jadi kalau tetap mau dikembangkan, tidak usah tanggung-tanggung, langsung saja jadikan minimal 2.800 meter,'' katanya.

Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan untuk mengembangkan Bandara SSK II Pekanbaru memang tidak lagi bisa dioptimalkan karena berbagai kendala.

''Salah satu kendala utamanya lahan di sekitar bandara ini sudah ramai penduduk sehingga untuk membebaskan lahan penunjang pengembangan bandara akan semakin sulit,'' katanya.

Selain itu, bandara di ibukota Provinsi Riau ini masih tergabung dengan fasilitas landasan udara TNI AU Roesmin Nurjadin. Kondisi ini menyebabkan pelayanan bagi penumpang umum masih perlu dibagi dengan jadwal penerbangan militer.

Dengan situasi ini, pihaknya telah mengajukan rencana pengembangan bandara baru di Provinsi Riau yang rencananya menerapkan konsep kota bandara (aerocity) terintegrasi di kawasan metropolitan Pekanbaru, Siak, Kampar, dan Pelalawan (Pekansikawan). ***