PARIK MALINTANG - Kompol Maymuspi telah mendaftar ke DPD Partai Nasdem Padang Pariaman. Berkas pendaftaran diterima Sekretaris DPD Nasdem Padang Pariaman, Maspul, Jumat (25/10/2019) lalu di kantor DPD Nasdem di Punggung Kasiak, Kecamatan Lubuk Alung.

Dikutip dari topsatu.com, Maspul mengatakan, Nasdem hanya memiliki tiga kursi di DPRD Padang Pariaman. Namun, Nasdem telah membangun komunikasi politik dengan DPD Partai Hanura yang punya satu kursi. Bahkan di DPRD Padang Pariaman, Partai Nasdem dan Hanura telah satu fraksi.

“Pengurus DPD Hanura Padang Pariaman telah komit bergabung dengan Nasdem. Siapa calon yang diusung Nasdem, Partai Hanura setuju,” ucap Maspul.

Sementara itu, Nasdem juga sedang membangun komitmen politik dalam mengusung calon. “Kami telah mencoba berkomunikasi dengan Partai Demokrat, PAN, dan mungkin dengan sejumlah partai lain,” tuturnya.

Diungkapkan Maspul, Nasdem tidak bisa mengusung calon tanpa berkoalisi dengan partai lain. Karena empat kursi dengan Partai Hanura di DPRD Padang Pariaman masih kurang. Sebab syarat minimal calon harus punya minimal delapan kursi di DPRD setempat.

Di sisi lain, Maspul menyebutkan, sosok polisi dalam memimpin daerah masih diterima masyarakat.

Maspul menguraikan satu persatu daerah yang kepala daerahnya berasal dari polisi. Sepert Kaharudin Dt Rangkayo Basa, Gubernur Sumbar tahun 1961.

Untuk jajaran kabupaten, adalah Bupati Pasaman, Pasaman Barat dan Pesisir Selatan. “Berpedoman kepada kenyataan itu, Maymuspi yang notabene masih anggota Polri aktif saat ini, punya peluang menjadi kepala daerah,” tukasnya.

Di samping itu, jika DPP Nasdem menetapkan Maymuspi menjadi calon, partai tidak minta mahar kepada calon tersebut. Sesuai dengan semboyan, Nasdem Tanpa Mahar.

Sementara itu, Maymuspi mengucapkan terima kasih kepada DPD Nasdem Padang Pariaman yang telah menerima berkas pendaftarannya sebagai calon Bupati.

Maymuspi menjelaskan, ketertarikannya ikut berkompetisi di Pilkada Padang Pariaman tahun mendatang adalah ingin mengabdi ke daerah. Karena ada konsep yang ia miliki dan bisa ditularkan bila menjadi kepala daerah. (agus/tsc)