MOSKOW - Angkatan Udara Rusia mengaku sudah 13 hari tidak melakukan serangan ke Aleppo. Bukan hanya Angkatan Udara Rusia, hal serupa juga dilakukan oleh Angkatan Udara Suriah.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia,  Igor Konashenkov mengatakan, penghentian serangan ini ditujukan bukan hanya untuk membuka jalur kemanusiaan, tapi juga untuk pembanding dengan serangan yang dilancarkan oleh koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat (AS). "Jet Rusia dan Suriah sudah tidak melakukan penerbangan ke Aleppo selama 13 hari. Sebagai perbandingan, koaisi internasional pimpinan AS sudah melakukan 9 serangan udara dalam 24 jam terakhir di wilayah penduduk sipil di Mosul," kata  Konashenkov, seperti dilansir Tass pada Minggu (30/10).

Baca: Jet Tempur Saudi Bom Penjara di Yaman, Puluhan Tewas"Ini dilakukan dalam rangka untuk membuat jelas bagaimana membedakan serangan udara tersebut, dan apakah koalisi menghormati hukum kemanusiaan internasional atau tidak. Saya mencatat dalam dua hari,9 serangan udara dilakukan oleh pesawat pengebom strategis B-52H terhadap kota itu," sambungnya.Dia menambahkan kelompok teroris di Aleppo terus melakukan serangan terhadap wilayah pemukiman dan koridor kemanusiaan di Aleppo."Namun, tadi malam 12 warga Suriah berhasil keluar melalui jalur al-Masharqa. Menurut para pengungsi, mereka berhasil keluar setelah menyogok komandan teroris sebesar 150.000 Lira (sekitar USD. 300) perorang. Untuk mengumpulkan uang sebesar 1,8 juta Lira, tiga keluar menjual semua harta yang mereka ,miliki," tukasnya. 

Baca: Tiga Kapal Selam Rusia dalam Perjalanan Menuju Suriah