PEKANBARU - Kordias Pasaribu SH, MSi, politisi senior PDI Perjuangan Provinsi Riau menilai apa yang dilakukan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ikut-ikutan mencalonkan figur untuk mengusung calon presiden (Capres) cuma sensasi dan komedian politik.

Pasalnya PSI sendiri saat ini, belum ada keterwakilannya di senayan, sehingga syarat untuk mengusung calon presiden tidak terpenuhi sesuai undang-undang pemilu. Dimana, seorang Calon presiden (capres) yang akan bertarung di Pilpres 2024 harus menguasai atau didukung setidaknya 115 kursi milik partai politik di DPR RI.

Hal itu sesuai dengan di dalam pasal 222 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu).

"Pasangan Calon diusulkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik Peserta Pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada Pemilu anggota DPR sebelumnya," bunyi pasal 222 UU Pemilu.

"Nah sementara Partai Solidaritas Indonesia pada pemilu 2019 lalu mendapat suara 1,89 persen tanpa ada perolehan kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), ya jadi agak lucu-lucuan dan ngelawak aja tergopoh-gopoh tetiba mengusung capres " ungkap Kordias Pasaribu SH MSi, kepada wartawan, Jumat, 7, Oktober, 2022, di Pekanbaru.

Lain halnya terang Kordias jika PSI sudah membangun kerjasama dengan berbagai parpol dan punya keterwakilan di senayan sebagai syarat untuk mengusung capres.

Aksi yang dilakukan PSI yang tiba-tiba mengusung capres tersebut menurut Kordias sepertinya mengajak masyarakat pemilih untuk berkhayal seakan-akan partai besutan Giring Ganesha itu sudah memenuhi syarat untuk mengusung capres-cawapres sesuai ketentuan undang-undang pemilu.

"Ayo dong kita kasih pendidikan politik yang benar kepada rakyat, yang sesuai dengan undang-undang, masak sekonyong-konyong mencalonkan figur tapi belum memenuhi syarat dan ketentuan sesuai undang-undang pemilunya " tukas Kordias.

Sebelumnya Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendeklarasikan Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah sebagai calon presiden 2024.

Menurut Grace Natalie, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, terpilihnya nama Ganjar merupakan hasil forum Rembuk Rakyat yang sudah diselenggarakan sejak akhir Februari 2022.

Kata mantan presenter berita di tv nasional itu, Rembuk Rakyat itu untuk menjaring capres untuk melanjutkan kepemimpinan Joko Widodo, dilakukan oleh dewan pimpinan pusat dan pengurus daerah bertemu dengan para tokoh di daerah untuk mendengar aspirasi soal calon presiden.

Total ada 9 nama kandidat yang muncul dari hasil Rembuk Rakyat, termasuk nama Mahfud MD, Tito Karnavian, hingga Erick Thohir dan Sri Mulyani, minus nama Anies Baswedan. ***