TEPI BARAT - Muhammad Murad Shuf, seorang pemuda Palestina berusia 18 tahun, mengamuk di Tepi Barat, Selasa (15/11/2022). Tiga warga Israel terbunuh dalam 20 menit akibat amukan Shuf tersebut.

Dikutip dari Inilah.com yang melansir Times of Israel dan The Jerusalem Post, Murad Shuf diketahui tidak pernah masuk catatan hitam pihak keamanan negara Zionis itu, untuk pelanggaran apapun. Belum lagi dia pun ternyata memiliki izin dari Israel untuk bekerja di kawasan industri Ariel, berlokasi di dalam permukiman Yahudi bernama Ariel, Tepi Barat, Palestina.

Pada Selasa (15/11) pagi pemuda tanggung itu mengamuk di sekitar lokasi tempatnya bekerja. Shuf menusuk satu dari dua penjaga sipil di kawasan industri Ariel itu.

Pemuda dari Desa Haris, Tepi Barat itu kemudian berlari menuju sebuah pom bensin alias stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Di sana ia kembali menusuk tiga orang pria tanpa sebab. Dua di antaranya kemudian tewas.

Murad Shuf kemudian mencuri sebuah mobil, dan menabrakkannya kepada mobil lain yang melintas. Aksi itu berujung tewasnya satu warga Israel lainnya.

Aksi Shuf itu memancing sifat penasaran seorang perempuan warga Israel, yang keluar dari BMW-nya untuk mencari tahu apa sedang terjadi. Alhasil, mobil mewah itu pun diambil-alih Shuf dan dikemukannya berlawanan arah sampai akhirnya mengalami tabrakan.

Saat Shuf keluar dari mobil itu, barulah tentara Israel bisa menembak mati Murad Shuf di tempat.

Sayangnya, alih-alih mencari akar persoalan, Perdana Menteri Israel, Yair Lapid, justru mengambil cara kuno dan gampangan. Lapid mengatakan, Israel dengan dukungan kapasitas penuh dari militer, Shin Bet, dan semua badan keamanan, tidak akan segan-segan melawan teror. Sesuatu yang dari beragam aksi biadab aparat zionis Israel tak perlu lagi penegasan verbal.

“Kita telah melumpuhkan infrastruktur dan organisasi-organisasi teror Palestina, tapi perang terhadap teror harus kita lakoni saban hari,” kata Lapid.

Murad Shuf melakukan tindakan tersebut di tengah beragam operasi militer gencar dilakukan Israel di Tepi Barat, terutama Jenin dan Nablus. Sejak awal tahun ini, 26 warga Israel telah tewas di tangan  warga Palestina. Di sisi Palestina, pembunuhan illegal yang dilakukan aparat zionis lebih banyak lagi. Tercatat  Israel telah menangkap lebih dari dua ribu warga Palestina dan membunuh 130 orang lainnya, sejak  awal 2022.***