PEKANBARU – Vivi Oktavianti (32), warga Kota Pekanbaru, Riau, berhasil mendulang kesuksesan berkat usaha Kerupuk Sagu Kuansing. Dalam sebulan, omset usaha kerupuk ibu tiga anak ini bisa mencapai Rp20 juta.

Kepada GoRiau.com, Vivi yang menjadi nasabah inspiratif BPTS ini menceritakan bahwa usahanya dapat berkembang setelah mendapat pinjaman pembiayaan dari PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS).

Ia bahkan tidak menyangka, jika proses untuk mendapatkan pinjaman dari bank sangat mudah dan tanpa agunan. Begitu juga dengan proses pembayaran dan setoran tabungannya, dimana, para nasabah hanya perlu berkumpul di satu tempat sentra yang ditunjuk. Nantinya, petugas bank BTPS yang akan mendatangi dan melayani transaksi para nasabah.

GoRiau

"Saya sudah tiga tahun menjadi nasabah BTPS, awalnya mendapat pinjaman Rp3 juta. Alhamdulillah, usaha kerupuk ini terus berkembang, jadi saya bisa menambah pinjaman hingga Rp8 juta," kata Vivi.

Dengan modal itu, Vivi dapat meningkatkan produksinya. Dalam sehari, ia bisa memproduksi 600 bungkus kerupuk per minggu dan menghabiskan 250 kg sagu per bulan.

"Alhamdulillah, omsetnya seminggu Rp5 juta lebih, sekitar Rp20 juta lebih per bulan," kata Vivi.

Dari penghasilan usaha kerupuk bersama suaminya ini, Vivi bersyukur dapat memenuhi semua kebutuhan rumah tangganya. Bahkan, ia dan keluarga dapat bertahan dari badai Pandemi Covid-19 berkat usaha kerupuk sagu.

"Usaha kerupuk ini yang bisa survive di saat pandemi. Makanya saya mau serius kembangin usaha ini. Saya ingin punya pabrik dan lahan sendiri. Semoga bisa dibantu sama BTPS," kata Vivi menyampaikan harapannya ketika dikunjungi oleh tim BTPS dari Jakarta.

GoRiau Vivi Oktavianti, pelaku usaha
Vivi Oktavianti, pelaku usaha kerupuk sagu Kuansing. (foto Ratna Sari Dewi)
Masih di tempat yang sama, Corporate & Marketing Communications Head BTPS Ainul Yaqin mengatakan sebagai bank yang fokus dalam melayani para perempuan pelaku usaha ultra mikro di pelosok, BTPS melayani dengan profesional dan sepenuh hati, menerapkan tata kelola yang baik dan sesuai dengan prinsip syariah yang memberikan manfaat bagi umat.

"Selama lebih dari satu dekade melayani nasabah inklusi, BTPN Syariah tetap berupaya memberikan dampak sosial yang nyata bagi seluruh pemangku kepentingan," ujar Ainul Yaqin.

Ia mengatakan BTPS memang sangat konsen membantu UMKM untuk mengembangkan usahanya. Bantuan yang diberikan berupa bantuan permodalan tanpa agunan. Selain itu, BTPS juga melakukan pendampingan untuk para nasabah.

GoRiau
Untuk bantuan yang diberikan itu memakai sistem kelompok. Minimal ada 10 orang dalam satu kelompok dan maksimal 35 orang.

"Jika dalam prosesnya usaha UMKM ini berkembang, kami bisa tambahkan modal ke nasabah. Contohnya buk Vivi ini, awalnya dapat Rp3 juta dan sekarang ini sudah Rp8 juta," ucapnya.

Sementara itu, Business Coach Area Riau, Fauzan Ridha menambahkan hingga bulan Juni, jumlah nasabah di Riau saat ini sudah mencapai 49.632 dengan pembiayaan yang sudah tersalurkan kurang lebih Rp171.463 miliar.

GoRiau
"BTPN Syariah tetap berupaya memberikan dampak sosial yang nyata bagi seluruh pemangku kepentingan. Komitmen tersebut diwujudkan melalui berbagai rangkaian aktivitas sosial berkelanjutan," ungkapnya.

Program-program yang dijalankan di Riau antara lain membantu dalam pengadaan komputer untuk sekolah dan madrasah, pengadaan alat pembuatan kompos dan perpustakaan di sentra-sentra yang menjangkau nasabah dan komunitasnya.

"Jadi keberadaan kita di masyarakat memang harus dirasakan manfaatnya," tukasnya. ***