JAKARTA, GORIAU.COM - Keberadaan 1.038 imigran asal Timur Tengah di Pekanbaru dikhawatirkan akan menimbulkan masalah baru bagi masyarakat sekitar. Untuk mengatasi hal tersebut Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, diminta melakukan langkah cepat untuk mengatasi keberadaan imigran itu.

"Paling tidak, kebebasan dan keberadaan mereka rawan terhadap kemungkinan penyebaran ajaran radikal yang tidak sesuai dengan kultur budaya masyarakat. Bahkan ada yang mulai berani melakukan praktek prostitusi," kata Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Lukman Edy di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (11/3/2015).

Ribuan imigran itu berasal dari Iran, Afganistan, Irak, Palestina, Syiria, Sudan, Somalia, Myanmar, Yordania dan Pakistan. Mereka ditampung di berbagai tempat di kota Pekanbaru, tetapi yang terbanyak di tampung di rumah Detensi Imigrasi Pekanbaru.

"Saya meminta Menteri Hukum dan HAM turun tangan mengawasi, memantau dan mengatur mereka karena para imigran tersebut mulai meresahkan masyarakat dan bebas berkeliaran di tempat tempat umum dan vital," ujar politisi asal daerah Pemilihan Riau II itu.

Dari hasil kunjungan kerja ke Pekanbaru beberapa waktu lalu, Lukman Edy melihat pihak imigrasi Pekanbaru terkesan membiarkan aktivitas para imigran itu.

"Sejauh ini saya melihat mereka dibiarkan saja oleh aparat imigrasi berkeliaran dan berinteraksi dengan masyarakat, bahkan ada yang ditangkap oleh aparat kepolisian karena melakukan kegiatan yang meresahkan masyarakat," tutupnya. ***