PEKANBARU, GORIAU.COM - Setelah diterjang angin puting beliung beberapa waktu lalu, warga Pekanbaru, Riau, diminta tetap waspada. Pasalnya, peristiwa serupa tampaknya masih akan terus terjadi karena kondisi cuaca di Riau tengah memasuki musim transisi atau pancaroba.

Menurut Analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Ardhitama, selama musim pancaroba, cuaca tak bisa diprediksi. Hujan lebar disertai angin kencang bahkan puting beliung sering terjadi tiba-tiba.

"Kita semua mesti mewaspadai perubahan cuaca buruk ini, terutama terhadap potensi terjadinya puting beliung. Biasanya ini ditandai dengan hujan tiba-tiba yang disertai angin kencang," ujar Ardhitama kepada wartawan, Pekanbaru, Senin (19/8/2013).

Menurut Ardhi, pancaroba akan terjadi hingga memasuki musim penghujan di akhir Agustus mendatang. Mengenai perubahan musim tersebut, ia juga menjelaskan kemarau yang melanda Riau sejak Juni lalu diprediksikan akan berakhir pada akhir Agustus. Musim penghujan diprediksi awal September 2013.

"Musim hujan sendiri secara normal akan berlangsung hingga April-Mei 2014 mendatang," ungkapnya.

Adapun daerah rawan puting beliung terdapat di Riau bagian barat, seperti Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Kampar dan Kabupaten Kuantan Singingi.

"Puting beliung bisa terjadi di semua wilayah, tapi yang paling rawan berada di Riau bagian barat," beber Ardhi.

Terkait peluang hujan, ia menyebutkan kemungkinan terjadi dalam dua hari ke depan. Wilayah yang berpeluang hujan, di Riau bagian utara seperti Kotamadya Dumai, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Rohil dan Kabupaten Siak.

"Di samping itu, saat ini juga ada Badai Tropis Trami di Timur Laut Filipina, hanya saja badai tersebut belum terlalu berpengaruh terhadap cuaca di Riau," tandas Ardhi. ***