BENGKALIS, GORIAU.COM - Tak kunjung diperbaikinya beberapa ruas jalan yang ada di Bengkalis, menjadi tanda tanya bagi masyarakat dan kalangan anggota DPRD Bengkalis. Karenanya, jika peruntukkannya tidak sesuai dengan alokasi, maka anggaran tersebut harus ditinjau ulang.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bengkalis, Muhammad Tarmizi, meminta dana rutin dan berkala pemeliharaan jalan di Dinas Bina Marga dan Pengairan ditinjau ulang karena tidak dipergunakan untuk perawatan atau perbaikan jalan yang rusak.“Masyarakat banyak mengeluhkan kondisi jalan yang rusak, tapi tak kunjung ada upaya perbaikan dari dinas terkait (ditimbun base). Padahal dananya ada dialokasikan baik di APBD murni maupun di APBD perubahan 2012 dalam jumlah yang cukup besar,” papar Muhammad Tarmizi kepada wartawan, Minggu (2/12/2012).Tarmizi mencontohkan sejumlah ruas jalan poros di Pulau Bengkalis banyak yang rusak parah. Misalnya di Penebal, Pematang Duku, Kembung Luar dan lainnya. Masyarakat  sudah sering mengeluhkan kondisi tersebut yang sudah untuk dilewati, namun belum terlihat ada upaya dari dinas terkait untuk memperbaikinya.“Sekarang sudah akhir tahun  anggaran, tapi jalan yang rusak parah itu tak kunjung juga diperbaiki. Masyarakat sudah sering mengeluhkan kondisi tersebut. Kalau seperti ini kita menyarankan tidak usah lagi diangarkan dana perawatan rutin yang jumlahnya cukup besar itu. Percuma saja kalau tidak dimanfaatkan,” sesal politisi Partai Persatuan Pembangunan ini.Ditegaskan Tarmizi, seharusnya SKPD terkait cepat respon terhadap kondisi jalan yang rusak parah supaya diperbaiki,  minimal ditimbun dengan base sehingga bisa dilewati masyarakat. Manfaatkanlah dana perawatan rutin yang telah dialokasikan cukup besar tersebut karena prosesnya tidak perlu lelang dan sebagainya.“Kalau pekerjaan yang sifatnya proyek kita maklum karena harus melewati proses lelang terlebih dahulu. Tapi untuk dana perawatan rutin ini kan bisa langsung dipergunakan untuk jalan-jalan yang memang kondisinya sudah rusak cukup parah. Anehnya meski masyarakat sudah sering mengeluhkan, tak kunjung juga diperbaiki. Kalau begini caranya tak usah lagi ada yang namanya dana perawatan rutin ini, percuma saja karena tidak bisa dimanfaatkan untuk masyarakat,” tutup Tamizi. (jfk)