JAMBI - Ahad pagi (17/11/2019), sekitar pukul 05.30 WIB, seorang pemuda memarkirkan sepeda sport-nya di pinggir trotoar di depan Tugu Keris Siginjai, di Jalan H Agus Salim, Kota Jambi, Provinsi Jambi.

Selanjutnya, pemuda yang mengenakan baju kaos putih dan celana training berwarna hitam itu terlihat asik memungut sampah-sampah yang berserakan di atas trotoar dan memasukkannya ke dalam kantong plastik yang dibawanya.

Saat itu belum ramai warga datang ke area car free day (CFD) tersebut. Namun sejumlah pedagang terlihat sudah mulai menggelar lapak dagangannya di sekitar tugu yang terletak persis di depan Kantor Wali Kota Jambi itu.

Warga yang ingin menikmati CFD dan pedagang yang menggelar dagangannya terkesan tidak peduli dengan aksi memungut sampah yang dilakukan pemuda tersebut.

Ketika disapa oleh Goriau.com, pemuda berwajah tampan itu tampak agak kaget, namun segera tersenyum. Saat diajak bersalaman, dia mengatakan, ''maaf Bang, tangan saya kotor,'' namun tetap mengulurkan tangannya.

Pemuda bernama Aji Wilaksono itu mengaku sudah melakukan aksi memungut sampah di sekitar Tugu Keris Siginjai setiap Ahad pagi sejak beberapa bulan lalu. ''Mungkin sudah ada sekitar tiga-empat bulan lah saya memungut sampah di tempat ini setiap Hari Minggu pagi, Bang,'' ujarnya.

Aksi inspiratif ini dilakukan Aji karena merasa tidak nyaman melihat banyaknya sampah berserakan, terutama setiap Ahad pagi di sekitar Tugu Keris Siginjai. ''Saya merasa tidak nyaman saja melihat sampah-sampah yang berserakan ini,'' ucapnya.

''Bapak saya mengajarkan saya sejak kecil agar jangan membuang sampah sembarangan. Bila menemukan sampah, harus memungutnya dan memindahkan ke tempat sampah yang telah disediakan,'' sambungnya.

Kata Aji, setiap Ahad pagi, selalu banyak sampah di sekitar Tugu Keris Siginjai, karena pada Sabtu malam, kawasan CFD tersebut juga menjadi tempat berkumpulnya banyak warga dan pedagang. ''Masalahnya ya itu tadi, banyak warga yang membuang sampah di jalan dan trotoar, sehingga paginya kita menemukan sampah berserakan seperti saat ini,'' sebutnya, sambil memungut puntung rokok dan bungkus permen.

Sarjana Ilmu Kimia lulusan Universitas Jambi dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,19 ini mengaku dirinya prihatin melihat kebiasaan sebagian warga Kota Jambi membuang sampah di jalan, terutama sampah kemasan makanan dan minuman serta puntung rokok.

''Saya berharap warga memiliki kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan, termasuk sampah kemasan makanan dan minuman, maupun sampah puntung rokok,'' harap pemuda yang baru dua bulan lalu diwisuda sebagai sarjana Ilmu Kimia ini.

Selain itu, pemuda yang mengaku masih menganggur ini, berharap ada banyak orang lain yang punya kesadaran untuk memungut sampah yang berserakan, termasuk sampah di ruas jalan dan trotoar.

''Saya nanti akan mencoba mengajak kawan-kawan dan komunitas-komunitas untuk peduli memungut sampah yang berserakan. Mudah-mudahan, kalau sudah banyak orang yang menunjukkan kepeduliannya memungut sampah, yang lain menjadi malu membuang sampah sembarangan,'' harap Aji. ***