JAKARTA - Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari siap memberikan dukungan guna merealisasikan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Bahkan, Okto  panggilan akrab Raja Sapta optimistis DBON rancangan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mampu menjadi tonggak kebangkitan prestasi olahraga Indonesia.

Okto mengapresiasi komitmen pemerintah di bidang olahraga yang ditunjukkan secara serius. Presiden RI Joko Widodo resmi menetapkan DBON sebagai Peraturan Presiden No 86 Tahun 2021 yang ditandatangani tepat pada perayaan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-38 pada Kamis (9/9/2021).

“Peringatan Haornas ke-38 ini sangat monumental karena hari ini Presiden RI Joko Widodo resmi menjadikan DBON menjadi payung hukum. Langkah ini menambah bukti keseriusan pemerintah di bidang olahraga. Kami juga sangat mengapresiasi Menpora Zainudin Amali yang menginisiasi perumusan DBON karena untuk kali pertama Indonesia memiliki peta jalan olahraga yang dapat memajukkan prestasi di kancah dunia,” kata Okto yang menghadiri Perayaan Haornas ke-38 bertema “Desain Besar Olahraga Nasional Menuju Indonesia Maju” secara virtual pada Kamis (09/09).

NOC Indonesia, kata Okto, meyakini DBON dapat menjadi gebrakan pembinaan olahraga Tanah Air. Sebab, acuan-acuan yang dirumuskan dalam DBON sangat komprehensif meliputi target jangka pendek, menengah, dan panjang dengan tujuan utama meraih sukses di multi cabang tertinggi dan bergengsi di dunia, yakni Olimpiade dan Paralimpiade.

Dalam DBON, pemerintah memiliki misi capaian prestasi olahraga secara berjenjang sampai perayaan 100 tahun Kemerdekaan RI. Khusus untuk Olimpiade, Indonesia menargetkan masuk 30 besar di Paris 2024, 20 besar di Los Angeles 2028, 10 besar di Brisbane 2032, serta mencapai 5 besar di Olimpiade 2044.

“Target ini tak main-main. Dengan adanya DBON, kini kita punya patokan bersama. Pemerintah sudah menentukan 14 cabang olahraga yang menjadi prioritas dengan sistem promosi-degradasi serta pelatnas yang tersentralisasi. Tentu, NOC Indonesia akan bekerja sama dengan pemerintah untuk merealisasikan target tersebut,” ujar Okto.

Okto juga mengapresiasi langkah Kemenpora yang menggandeng Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) melalui penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) pada 8 September. Lelaki yang pernah menjabat sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) 2011-2014 ini berharap pengusaha-pengusaha Tanah air dapat berperan aktif mendukung pembinaan prestasi olahraga Merah Putih di kancah dunia.

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Ferry J Kono mengapresiasi Kemenpora yang telah melibatkan NOC Indonesia dalam perumusan DBON. Ia berharap sinergi yang terbangun secara harmonis selama ini dapat berlanjut demi mewujudkan kejayaan prestasi olahraga di masa depan.

NOC Indonesia, kata Ferry, telah menyiapkan program-program yang sejalan dengan misi DBON. NOC Indonesia juga tak sekadar fokus terhadap atlet semata, tetapi juga pelatih serta International Technical Officer (ITO).

“Dalam konteks pembinaan, federasi nasional (PP/PB) yang berwenang. Sementara kaitannya dengan DBON, kami berharap dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam mengelola long term athlete development karena orientasi prestasi adalah Olimpiade,” kata Ferry.

Saat ini, NOC Indonesia juga telah membuka koordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk dapat bekerja sama mengaktifkan National Olympic Academy (NOA).

“Seperti IOC yang memiliki International Olympic Academy, NOC di setiap negara juga memiliki National Olympic Academy (NOA). Kami menuju ke arah sana karena NOA ini terbukti dapat menunjang peforma atlet-atlet berbakat di masa depan. Selain itu, NOC juga mengikuti visi Presiden RI dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, khususnya di bidang pemuda dan olahraga,” kata Ferry.

“Nantinya, NOA akan menerapkan program turunan dari International Olympic Academy. Selain itu, NOC Indonesia juga akan mengembangkan program lain melalui Indonesia Olympic Solidarity yang bisa membantu realiasasi DBON. Ini juga sejalan dengan misi Olympic Movement yang menjadi tugas NOC Indonesia.”

Pada perayaan Haornas ke-38 tadi, Menpora Zainudin sekaligus memberikan penghargaan kepada insan olahraga kepada Okto selaku Ketua NOC Indonesia. Selain Okto, penghargaan juga diberikan kepada atlet, wasit, dan pengurus di antaranya peraih medali emas Olimpiade 2020 Tokyo Greysia Polii/Apriyani Rahayu, peraih tiga medali emas Paralimpiade Tokyo dari cabang olahraga para bulu tangkis Leani Ratri Oktila, hingga wasit bulu tangkis yang bertugas di Olimpiade Wahyana.

Dari pengurus olahraga, penghargaaan di antaranya diberikan kepada Ketua PB PABSI sekaligus Chef de Mission Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Tokyo Rosan Perkasa Roeslani dan Agung Firman Sampurna selaku Ketua PP PBSI, Ketua Komite Paralimpiade Indonesia (NPC Indonesia) Senny Marbun, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI Pusat) Marciano Norman, serta Duta Besar RI untuk Kekaisaran Jepang Heri Akhmadi yang memberi kontribusi besar untuk kelancaran Kontingen Indonesia di Olimpiade serta Paralimpiade Tokyo, beberapa waktu lalu. ***