JAKARTA - Sepertinya sudah menjadi rutinitas bagi pemilik mobil di pagi hari sebelum berangkat ke kantor yaitu memanaskan mesin mobil agar siap dipakai. Sesekali, mobil digas sedikit agar makin cepat panas.

Tanpa disadari, rutinitas seperti ini telah menyita sekitar 5 menit waktu di pagi harinya sesaat sebelum berangkat ke kantor. Bahkan, ketika terburu-buru pun, mobil tetap tidak absen dari kebiasaan manasin mobil.

Istilah memanasi mesin mobil seolah jadi bagian dari ritual di dunia otomotif. Lalu masih relevankah ritual seperti ini yuk simak penjelasan Brand Ambassador Mitsubishi di Indonesia dan juga pereli nasional, Rifat Sungkar.

"Memanasi mesin sebelum mobil digunakan boleh saja. Namun harus paham dulu tujuan dari memanasi tadi," terang Rifat Sungkar saat menjadi narasumber diskui virtual bersama jurnalis dan Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) MMKSI, Kamis (09/9/2021).

Menurutnya, tujuan dari memanasi tadi sebenarnya memberi kesempatan bagi oli mesin untuk bersirkulasi dengan baik hingga melumasi bagian-bagian dari mesin. "Namun karena saat ini mesin-mesin modern telah menggunakan pelumas yang lebih encer dan mesin lebih presisi, maka tidak lagi diperlukan waktu yang lama untuk melakukan pelumasan sempurna," ujar pembalap nasional ini.

Dengan oli yang lebih encer, kata Dia, maka sirkulasi pun dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan dengan mesin lawas yang rata-rata masih menggunakan oli yang lebih kental.

Walau demikian, Rifat setuju jika kita boleh saja menyempatkan walau hanya 1 menit untuk memanasi mesin dengan tujuan agar pelumasan pada mesin terjadi dengan sempurna. "Sebaliknya, bagi mesin turbo, sebaiknya kita tidak langsung mematikannya begitu selesai digunakan. Kita beri waktu sekitar 1 menit supaya unit turbo berada tidak terlalu tinggi putarannya," jelas pembesut Xpander AP4 ini.

"Diberi waktu kira-kira 1 menit ini tujuannya supaya putaran kincir pada turbo telah melambat dan dengan demikian, mesin menjadi lebih awet," pungkasnya.***