JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dinilai sebagai sosok yang layak dan pantas mengambil-alih tongkat kepemimpinan Indonesia 2024-2029. Selain itu, Airlangga dinilai memiliki kapasitas, kapabilitas, integritas, dan sarat pengalaman untuk menjadi calon presiden 2024.

“Rapimnas mengeluarkan keputusan yang luar biasa strategis karena percepatan konsolidasi organisasi menjadi partai modern sudah terurai sangat baik. Kini, langkah-langkah konsolidasi untuk menjadi pemimpin koalisi besar tinggal diimplentasikan oleh segenap struktur dan jaringan, mulai dari pusat, DPD I, DPD II hingga di level akar rumput di desa,” kata Nurdin Halid, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bidang Pratama Koordinator Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) dan Badan Saksi Nasional (BSN), Senin (22/3/2021).

Adapun Rapimnas I Partai Golkar awal Maret lalu secara bulat menetapkan Airlangga Hartarto sebagai calon presiden partai Golkar. Rapimnas I Partai Golkar meyakini Airlangga Hartarto mampu memimpin koalisi besar partai politik untuk meraih kemenangan dalam tiga agenda pesta demokrasi bersejarah pada 2024, yaitu Pileg (Pemilu Legislatif), Pilpres (Pemilu Presiden) dan Pilkada (Pemilu Kepala Daerah) pada 2024.

Dijelaskan, posisi Airlangga sebagai ketua umum Partai Golkar dan kinerja serta prestasi nyata sebagai Menko Perekonomian maupun Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional menjadi modal sosial dan modal politik bagi Golkar untuk memenangkan pertarungan di Pemilu 2014, baik pemilu legislatif maupun pemilu presiden. “Dengan modal kapasitas dan kapabilitas, serta prestasinya selama ini sebagai anggota kabinet dalam dua periode pemerintahan Pak Jokowi memberikan insentif elektoral ke depan baik bagi Golkar maupun capres yang diusung Golkar ini," urai politisi senior Golkar dan tokoh Indonesia Timur ini.

Di sisi lain, Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto adalah sosok pemimpin Indonesia modern dan demokratis yang dibutuhkan negara bangsa ini untuk melanjutkan berbagai pencapaian dan warisan yang sudah diletakkan oleh Presiden Jokowi. Kriteria utama pemimpin Indonesia di era demokrasi, kata Nurdin, hanya dua, yaitu kinerja dan atau prestasi serta integritas. Bukan eranya lagi pemimpin yang piawai beretorika dan bercitra-diri.Kinerja dan prestasi hanya bisa diraih jika pemimpin memiliki kapasitas intelektual dan leadership, kapabilitas manajerial yang memadai, dan integritas yang teruji. “Dan, semua itu dimiliki Pak Airlangga,” lanjut Nurdin.

Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia itu juga melihat kelebihan lain yang menjadi kekuatan Airlangga Hartarto seperti kepemimpinan humanis, pembawaan yang tenang dan berwibawa, berkarakter, santun, sedikit bicara banyak kerja, mau mendengar dan mampu bekerjasama dengan berbagai lembaga dan pemimpin atau orang-orang di strategic level, tactical level, sampai operational level.“Kerja-kerja Pak Airlangga sangat nyata dan bisa dirasakan oleh rakyat banyak. Termasuk kerja-kerja berat sebagai komandan bidang perekonomian yang mendapat kepercayaan mengomandoi Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN). Di bawah komando Pak Airlangga, program-program penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional berjalan seiring sejalan, sinergis dan saling melengkapi. Hasilnya, kini sudah menunjukkan tanda-tanda positif,” papar Nurdin Halid.

Airlangga juga, kata Nurdin, memiliki visi kuat dan tajam, sosok berpikiran maju, berwawasan luas, memiliki manajemen leadership yang baik, dan berkemampuan mengeksekusi program. Menurut Nurdin, pemimpin tidak perlu banyak berteori dan beretorika, tetapi mampu mengelola segenap sumberdaya yang dimiliki secara baik, efektif, dan optimal.“Itu ciri kepemimpinan yang efektif. Tolak-ukurnya sederhana saja, mengapa Pak Jokowi di periode kedua pemerintahannya memberikan kepercayaan yang lebih besar kepada Pak Airlangga untuk menjadi komandan Bidang Ekonomi. Tentu pertimbangan kapasitas, kapabilitas, dan kepemimpinan Pak Airlangga. Ketika pandemi Covid-19 mengguncang Indonesia dan dunia, Presiden justru memberikan kepercayaan penuh kepada Pak Airlangga untuk mengomandoi Komite Penanganan Covid dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Berarti, Pak Jokowi melihat ada yang istimewa dari sosok Pak Airlangga,” ujar Nurdin Halid. ***