PEMERINTAH Daerah (Pemda) Kabupaten Pelalawan memasifkan pembangunan infrastruktur jaringan listrik di wilayah-wilayah yang masih memiliki rasio elektrifikasi rendah.

Program Pelalawan Terang bukan hanya sekedar mengejar target rasio elektrifikasi, karena yang paling utama adalah memberi akses listrik bagi seluruh lapisan masyarakat. Yang terpenting adalah pemerataan bukan hanya mengejar target.

Di penghujung tahun 2016 lalu, Bappeda Pelalawan merilis rasio elektrifikasi di Kabupaten Pelalawan telah mencapai pada angka 74,24 persen.

Padahal, sebelumnya di tahun 2011 lalu rasio elektrifikasi hanya dikisaran angka 21 persen. Dapat disimpulkan, terjadi peningkatan elektrifikasi yang cukup signifikan.

Kenaikan rasio elektrifikasi setiap tahunnya yang cukup signifikan ini, tidak lepas dari usaha yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pelalawan, di bawah kepemimpinan HM Harris.

Periode pertama hingga jalannya periode kedua kepemimpinan HM Harris, pembangunan di Kabupaten Pelalawan telah menunjukkan kepesatannya. Kinerja pemerintah di sektor kelistrikan membuahkan hasil.

Rasio Elektrifikasi Meningkat Tajam

Rasio elektrifikasi dari 21,17 persen pada tahun 2010, berangsur naik menjadi 60 persen dan terus merangkak naik hingga di penghujung tahun 2017 mencapai angka 74,24 persen.

Dapat dipastikan dengan adanya sumber listrik yang tersedia di Kabupaten Pelalawan, maka aktivitas perekonomian dan aktivitas sosial masyarakat terus akan meningkat tajam. Kondisi ini seiring sejalan dengan tersedianya penerangan bagi masyarakat.

Pada awal tahun 2013, rasio masyarakat Pelalawan yang mendapat pelayanan listrik dari PT PLN (Persero) baru mencapai 21 persen, padahal Kabupaten Pelalawan merupakan salah satu daerah penghasil gas di Provinsi Riau.

Maka, segala potensi energi yang ada di Kabupaten Pelalawan akan dimanfaatkan secara maksimal guna mengatasi minimnya ketersedian sumber daya listrik dan mengejar elektrifikasi 100 persen.

Satu dari tujuh program unggulan Pemerintah Daerah Kabupaten Pelalawan yakni Pelalawan Terang. Melalui perusahaan daerah BUMD Tuah Sekata bekerjasama dengan investor swasta membentuk perusahaan patungan PT Langgam Power membangun sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG).

Pelalawan Penghasil Energi Listrik

Sejak Agustus 2013 untuk tahap pertamanya, PT Langgam Power telah beroperasi dan menghasilkan daya listrik sebesar 15 MW, dengan memanfaatkan 3 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) natural gas dari EMP Bentu Limited.

Dengan daya listrik yang dihasilkan PT Langgam Power sebesar 15 MW tersebut, kemudian didistribusikan oleh PT PLN wilayah Riau dan Kepulauan Riau kepada masyarakat Pelalawan.

Pengoperasian tahap pertama PLTMG Langgam Power, sudah dapat menaikkan rasio elektrifikasi masyarakat Pelalawan dari 21 persen menjadi 41 persen. Angka perubahan yang cukup signifikan.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/31052017/terang2jpg-5904.jpg

Dengan hadirnya PLTMG Langgam Power yang tujuannya untuk meningkatkan elektrifikasi masyarakat Pelalawan, juga membawa dampak mendatangkan pendapatan bagi Pemerintah Daerah.

Pengelolaan PLTMG Langgam Power merupakan konsorsium atau gabungan beberapa perusahaan dengan memasukan peran Pemerintah Daerah melalui BUMD Tuah Sekata untuk memiliki investasi saham di dalamnya.

Tambah daya dilakukan PLTMG Langgam Power sebesar 35 MW dari daya yang telah disitribusikan kepada masyarakat sebesar 15 MW.

Bupati Pelalawan, HM Harris tetap menyatakan optimismenya dalam mengatasi ketersediaan tenaga listrik dan mewujudkan elektrifikasi 100 persen di Kabupaten Pelalawan.

"Saya optimis adanya PLTMG Langgam Power ini, krisis listrik dapat diatasi dan seluruh masyarakat Pelalawan yang ada di 12 kecamatan sudah seluruhnya dapat menikmati penerangan listrik," tandasnya.

Dalam pelaksanaannya, guna mewujudkan program Pelalawan Terang, Pemerintah Daerah turut melibatkan sejumlah instansi sebagai pengelolanya.

BUMD Tuah Sekata, juga menggandeng perusahaan besar PT Navigate dan PT Langgam Power selaku perusahaan yang menangani teknis mesin pembangkit listrik.

"Jika memang nantinya target tercapai, kita prioritaskan bagi masyarakat desa dan kelurahan di daerah ini," ujar Bupati Harris.

Dengan adanya potensi besar daya listrik yang dihasilkan, Perusahaan Listrik Negara (PLN) milik BUMN yang ada di wilayah Sumbagut ternyata melirik daya listrik yang dihasilkan oleh PLTG Langgam Power.

Tidak lain tujuannya, ingin membeli daya dari pembangkit listrik PLTMG Langgam Power guna memenuhi kebutuhan listrik warga di Riau khususnya di Kabupaten Pelalawan selaku daerah penghasil daya.

Wujudkan Pelalawan Terang

Tidak butuh waktu lama untuk mewujudkan Kabupaten Pelalawan menjadi kabupaten muda di Provinsi Riau ini terang benderang.

Pemerintah Daerah Kabupaten Pelalawan dengan kekuatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) nya melalui Satuan Kerja (Satker) yang ada melalui program PPIDK membangun jalingan listrik di seluruh wilayah pedesaan yang sulit terjangkau.

Kurang dari lima tahun, Pelalawan Terang sudah terwujud. Keinginan masyarakat Pelalawan untuk bisa merasakan listrik 24 jam telah terwujud dengan biaya yang tidak besar jika dibandingkan dengan penggunaan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Disel (PLTD) sebelumnya.

Potensi energi listrik yang dimiliki Pelalawan saat ini, merupakan potensi yang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi defisit listrik.

Bahkan daya yang tersedia dapat dialirkan ke seluruh daerah di Riau, untuk dapat memberikan keuntungan tambahan pendapatan Kabupaten Pelalawan. ***