SIAK SRI INDRAPURA - Banyak pelancong atau wisatawan yang sudah ada di Kota Siak, Riau untuk melihat iven Siak Internasional Serindit Boat Race (SISBR) III mengaku kecewa karena tak dapat masuk ke Istana Siak yang merupakan salah satu objek wisata unggulan Kabupaten Siak.

Pantauan GoRiau.com, pagar pintu masuk dan pintu keluar Istana tampak dirantai dan digembok. Sementara itu, para pelancong tetap berada di luar komplek istana untuk mengabadikan foto dengan berlatarbelakang Istana peninggalan kerjaan melayu Riau itu.

"Kami dari Pelalawan, baru sampai di Siak untuk melihat pertandingan Serindit Boat. Tapi sekalian juga ingin masuk ke Istana Siak yang masih banyak peninggalan bersejarahnya. Tapi sampai di sini tidak pula dapat masuk, karena pintunya tergembok," kata Uswatun kepada GoRiau.com, Kamis (14/11/2019).

Hal yang senada juga dikatakan Martin dari Jambi. Baginya datang ke Siak untuk pertama kali harus mendapatkan kesan yang menyenangkan. Tetapi ia mengaku kecewa karena tidak dapat melihat kemegahan di dalam Istana Siak.

"Itu ikon unggulan masyarakat melayu di Riau, Istana Siak. Tapi sampai di sini kita tidak bisa masuk melihatnya. Kalau hanya dari luar saja, banyak di google," kata Martin.

Apa yang menjadi alasan Istana Siak ditutup, Dinas Pariwisata Kabupaten Siak belum memberikan tanggapan. Namun dari petugas penjagaan di Istana Siak mengaku Istana Siak ditutup sementara karena sedang ada perbaikan bangunan.

Sementara, dari pantauan di lapangan tidak terlihat ada materil bangunan serta tukang yang tengah bekerja seperti pengakuan petugas penjagaan itu.

Beredar isu di lingkungan Istana, Dinas Pariwisata Kabupaten Siak diduga sengaja menutup Istana sementara waktu karena ada wali waris Istana Siak yang datang dan akan menuntut haknya yang sudah puluhan tahun tidak diterima.

Sementara itu, Wali Waris Sultan Siak Tengku Syarifah Adira kepada wartawan mengaku, mereka dari pihak wali waris datang ke Siak tidak ada bermaksud untuk mengganggu dan mengacau.

"Kalau Istana Siak ditutup hari ini, kami tidak tahu. Jangan beralasan gara-gara kami datang ke Siak, Istana lalu ditutup, itu kami tidak terima," ujar Tengku Syarifah Adira, Kamis (14/11/2019).

Dikatakan Tengku Syarifah, mereka memang tadi malam menginap di Istana Limas di sebelah Istana Siak, karena Asisten III Setdakab Siak Jamaludin berjanji mau bermusyawarah dengan wali waris hari ini.

"Tapi pagi tadi, tiba tiba saja pak Jamaludin (Asisten III Setdakab Siak, red) kirim pesan tidak jadi dilakukan rapat. Kami sudah bosan dibohongi terus oleh Pemda Siak ini, termasuk Dinas Pariwisata," katanya.

Istana Siak ini, kata Tengku, sudah begitu cukup banyak memberikan PAD ke Pemkab Siak. "Masa kami keluarga Sultan tidak diperhatikan," gumamnya lagi.

Pihaknya, menurut Tengku, hanya menjalankan amanah dan wasiat yang diberikan Sultan Siak dan ini harus mereka perjuangkan. "Kami wali waris akan siap mengorbankan nyawa dan berjihad untuk menuntut hak yang diberikan wasiat oleh Sultan Siak," tegasnya.

Hingga berita ini dirilis, belum diketahui alasan pasti kenapa Istana Siak ditutup. Kadis Pariwisata Siak, Fauzi Asni dan Asisten III Setdakab Siak, Jamaludin saat dikonfirmasi GoRiau.com melalui sambungan seluler dan pesan WhatsApp juga tidak memberikan tanggapan. ***