PEKANBARU, GORIAU.COM - Menteri Sosial (Mensos) RI Hj Khofifah Indar Parawansah, memuji panti sosial bina remaja (PSBR) Rumbai, Pekanbaru, Riau. Panti ini dinilai mampu memberikan pelayanan kesejahteraan sosial kepada anak terlantar dan putus sekolah.

Mensos menilai apa yang telah dilakukan oleh PSBR ini bisa mengurangi anak-anak putus sekolah dan anak terlantar, memberikan pembinaan fisik, mental sosial, bakat dan kemampuan serta keterampilan kerja. Sehingga nantinya para remaja tersebut mampu bekerja secara mandiri maupun berkelompok dalam kehidupan bermasyarakat.

"Panti ini sangat bermanfaat bagi remaja yang putus sekolah. Anak-anak ini kita lihat begitu cerianya, dan ketika saya tanya mereka ini ada yang mempunyai cita-cita, ada juga yang tidak ada. Dari sinilah mereka bisa membangun cita-cita mereka. Kalau ada yang ingin jadi guru, yah bisa saja menjadi guru rias, sesuai dengan keterampilan yang mereka terima," terang Mensos Khofifah, usai meninjau kegiatan remaja yang ada di PSBR Rumbai, Jumat (6/3/2015).

Pada kesempatan tersebut Mensos berbincang langsung dengan remaja-remaja yang sedang melakukan kegiatan di PSBR. Mensos bertanya kepada salah seorang remaja asal Kabupaten Kampar, kenapa sampai putus sekolah dan langsung menanyakan cita-citanya.

"Kenapa putus sekolah, harus sekolah lagi ya, mau kan sekolah lagi. Cita-citanya apa," tanya Menteri.

Remaja tersebut mengatakan, ingin kembali sekolah, tapi belum ada biaya. Ia pun mencita-citakan ingin menjadi guru. Namun keterbatasan biaya membuat dirinya tidak bisa mewujudkan mimpinya.

"Saya ingin jadi guru bu. Tapi bagaimana," jawab remaja asal Kampar ini yang mendapat ketrampilan salon.

Usai meninjau remaja yang berketrampilan Salon, Mensos yang juga didampingi Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, meninjau ketrampilan bengkel motor. Disini Mensos juga berbincang dengan salaj seorang remaja yang baru berusia 15 tahun, yang putus sekolah SMP. Mensos pun langsung mengajak remaja ini untuk masuk salah satu pesantren di Jakarta.

"Kamu belum tamat SMP sudah putus sekolah. Kamu mau kan ikut saya, sekolah pensantren, kalau iya nanti sama saya masukkan, gratis semua," ajak Mensos.

Remaja yang bernama Sulta, asal Pekanbaru itu pun menyambut ajakan dari Mensos, untuk sekolah pesantren di Jakarta. "Mau bu, saya mau sekolah lagi," ucap Sultan.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman, berharap, melalui panti PSBR ini bisa memberikan manfaat bagi remaja-remaja putus sekolah.

"Saya berharap pembinaan ini terua berlanjut. Agar tidak ada lagi remaja kita putus sekolah dan tidak mendapatkan pekerjaan. Disini mereka mendapatkan ketrampilan dan bisa bekerja setelah keluar dari sini," ungkap Plt Gubri.

Selain membina remaja putus sekolah, PSBR Rimbai ini juga membina remaja-remaja yang masuk dalam geng motor. Saat ini mereka dibina mental, agar tidak terlibat lagi dalam gerombolan geng motor yang meresahkan warga.

Sementara itu, kepala panti PSBR Rumbai, Sarino, mengatakan, remaja-remaja yang ada di PSBR ini mendapatkan ketrampilan setiap hari melalui pembina yang telah ada. Mereka juga di iinaplam di PSBR. Selama 6 bulam mereka akan mendapatkan keterampilan.

"Ini merupakan angkatan ke 70,  mereka selama enam bulan di bina di PSBR. Setelah tamat dari sini, merek sudah siap terjun kedunia kerja mereka yang telah mendapatkan ketrampilan," terang Sarino.

Dijelaskan Sarino, remaja-remaja yang mendapatkan ketrampilan di PSBR, tidak saja berasal dari Kabupaten Kota di Riau, tetapi juga dari Provinsi lain, seperti, Kepri, Sumbar dan Sumut.

Dalam pembinaan ini diberikan berupa keterampilan Otomotif, Mengemudi, Las Duco, Pertukangan Meubel, Meubel Aluminium Glass,Tata Rias, Menjahit, Bordir, Sasirangan, Elektronik, Komputer, Tata Boga, Service HP, dan Servis Sepeda Motor.***