PEKANBARU - Anggota Komisi VII DPR RI, Abdul Wahid mengaku mendukung jika memang ada masyarakat Riau yang ingin berpartisipasi dalam momen peralihan Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke Pertamina.

"Jadi kalau Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) mau ikut, itu bagus, yang penting kita dukung semangat kedaerahan, bahwa ada keinginan masyarakat untuk ambil bagian dari alihkelola ini," kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Riau ini kepada GoRiau.com, Jumat (19/2/2021).

Diakui Wahid, selama Blok Rokan dikelola oleh Chevron, hanya sedikit sekali persentase uang yang beredar di Riau, khususnya APBD Riau. Makanya, dengan momen peralihan ini, diharapkan lebih banyak uang yang beredar di Riau.

"Selayaknya semua komponen memang harus terlibat, termasuk LAMR. Pro kontra pasti ada, tergantung perspektif masing-masing. Jadi, selagi memang B to B, dan legal secara hukum bisnis, ya tak ada masalah," tuturnya.

Wahid melanjutkan, semua tergantung kepada Pertamina selaku pemilik izin kelola, apakah Pertamina mau menjalin B to B dengan LAMR atau tidak.

Soal LAMR yang akan menggaet pihak ketiga, menurut Wahid itu boleh-boleh saja, namun yang jelas kredibilitas pihak ketiga itu juga harus jelas. Artinya, harus ada transparansi ke masyarakat.

"Iya, termasuk itu (nama komisaris dan direksi)" pungkasnya. ***