TELUKKUANTAN – Seekor sapi di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, positif mengidap penyakit mulut dan kuku (PMK). Ini kasus pertama di Kuansing.

Menurut Andri Yama Putra, Plt Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kuansing, sapi tersebut masuk ke Kuansing menjelang lebaran Idul Adha 1443 H. Sapi ini berasal dari Sumatera Utara (Sumut).

"Kita dapat laporan, ada sapi yang sakit. Petugas langsung turun untuk mengambil sampelnya," ujar Andri Yama kepada GoRiau.com, Selasa (19/7/2022) siang di Telukkuantan.

Sampel tersebut, lanjut Andri Yama, dikirim ke Laboratorium Pekanbaru. Hasilnya keluar pada Jumat (15/7/2022), dengan hasil positif.

"Tapi, sapinya sudah dipotong saat Idul Adha kemaren. Kalau sapi yang kena PMK, aman untuk dikonsumsi," ujar Andri Yama.

Munculnya kasus PMK ini mengancam 25 ribu ekor hewan ternak di Kuansing. Andri Yama mengimbau masyarakat untuk rutin melakukan inspeksi terhadap hewan ternaknya.

"Kalau ada hewan ternak yang sakit, segera melapor ke dinas atau petugas lapangan. Sehingga bisa kita tangani dengan cepat. Seperti kemaren, ada laporan di Kopah, sapi sakit, kita langsung turun," ujar Andri Yama.

Saat ini, Kuansing sudah mendapatkan 800 dosis vaksin PMK. Vaksin tersebut sudah dieksekusi di beberapa kecamatan yang rawan PMK.

"Sekarang kita masih menunggu 5.000 dosis dari provinsi. Sembari menunggu, kita imbau peternak untuk mengandangkan hewan ternaknya. Sehingga, tidak ada kasus kedua arau selanjutnya," ujar Andri Yama.***