SELATPANJANG – Kebutuhan sapi kurban untuk Idul Adha 2022 di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau diprediksi mengalami peningkatan.

Hal itu sebagaimana diungkapkan Kabid Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kepulauan Meranti, Herman. Ia mengatakan, kebutuhan sapi kurban untuk Idul Adha di Meranti tahun ini memang terjadi peningkatan.

Tetapi untuk memenuhi itu, pihaknya saat ini sedang mengalami kekurangan stok untuk mencukupinya. Jika pun mau didatangkan dari luar, mereka terganjal dengan regulasi Badan Karantina Pertanian yang tidak memperbolehkan mengambil sapi dari daerah yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak yang sedang melanda.

"Kalau tahun sebelumnya kita masih bisa masuk bebas, tapi di kondisi PMK ini sapi tidak boleh keluar di daerah wabah. Di Riau saja sudah ada 5 kasus. Kita ngambil memang biasanya di daerah terdekat seperti Lampung dan Sumut. Tapi semuanya termasuk 16 provinsi lainnya sudah terpapar. Jadi mau cari di mana lagi kita, ini yang membuat jadi sulit," kata Herman kepada wartawan, Rabu.

Ia merincikan, saat ini stok yang terdata di peternakan sebanyak 466 ekor sapi. Sementara untuk kebutuhan kurban di tahun 2022 meningkat dari tahun sebelumnya yang jumlahnya sekitar 590 ekor.

"Asumsi kita naik 5 persen dari stok yang tersedia. Kalau dikalkulasikan dari stok dan kebutuhan, kita kekurangan 184 ekor lagi. Jadi total ada 650 ekor untuk kurban tahun ini. Ini juga kami belum dapat memastikan berapa kebutuhan di masjid dan musholla, apakah naik atau turun," jelas Herman.

Stok sapi kurban yang ada saat ini, ujar Herman, sudah masuk sebelum wabah PMK terjadi. Pelaku usaha ternak ini sengaja menyetok sapi kurban dari jauh hari agar proses penggemukan menjelang Idul Adha bisa maksimal.

"Sapi kurban itu masuk sudah dari Januari 2022. Namun pasca wabah PMK masuk pada Mei, sejumlah para pengusaha pun kelabakan mau mengambil sapi lagi. Karena mereka bingung mau mencari sapi di mana," beber Herman.

Meski demikian, Kabid Peternakan itu juga tak menampik jika harga sapi bakalan naik per ekornya di tengah wabah PMK. Karena selain stoknya sedikit, sapi juga sulit dicari di daerah bebas wabah.

"Pasti naiklah. Biasanya harga per ekornya Rp17 juta per ekor, sekarang bisa naik menjadi Rp20 juta. Tapi nanti dalam waktu dekat akan kita rapatkan bersama karantina, polres, dan pihak lainnya terkait hal ini. Kita berharap kebutuhan sapi kurban di Meranti terpenuhi di tahun ini," pungkasnya.***