PEKANBARU - Balita perempuan bernama Nadira yang sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru karena luka bakar cukup serius, saat ini sangat membutuhkan uluran tangan para dermawan.

Ketidakmampuan membayar uang pengobatan ini, karena orang tuanya tidak sanggup melunasi tagihan mencapai Rp20 juta.

Saat ini Nadira, masih dirawat di ruang Dahlia RSUD Arifin Achmad (AA) Pekanbaru, sejak Sabtu, (5/11/2022) lalu dengan kondisi luka bakar yang cukup serius yakni mencapai 19%.

Syaiful kakek Nadira mengaku, saat ini Iwan bapaknya kembali ke Simpang Kanteh, Desa Pekantabuh, Kecamatan Kepenuhan Hulu, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul). Untuk mengurus surat tanda tidak mampu ke kantor desa.

Syaiful mengatakan, anaknya pulang kampung mengurus surat keterangan tidak mampu. Karena untuk mencukupi biaya hidup sehari-hari saja sangat sulit.

"Untuk mencukupi biaya hidup sehari-hari saja sudah susah. Makanya ayah Nadira balik ke Rohul untuk mencari nafkah buat biaya kami disini. Kami berharap beban kami dapat diringankan," kata Syaiful, Rabu (16/11/2022).

Namun, meskipun tengah mengalami kesulitan. Syaiful mengaku bersyukur, karena sejak dirawat di RSUD, kondisi cucunya sudah semakin membaik.

Syaiful bertutur, luka bakar yang dialami cucunya berawal saat Nadira berada di samping Narfila ibunya yang tiba-tiba membakar bahan bakar. Karena setelah Iwan mengisi minyak di kios, motornya tiba-tiba mogok..

Mengira minyak bercampur air, lalu Narfila mengeluarkan minyak dari tangki motor dan mengujinya dengan membakarnya.

Namun, seketika api menyebabkan minyak meledak. Sehingga, Nadira yang ada disampingnya tersambar api yang juga mengenai kaki Iwan suaminya.

“Kondisi Nadira ini akibat keteledoran orang tuanya,” sebut Syaiful.

Menanggapi keluhan keluarga Nadira, Direktur RSUD Arifin Achmad (AA) Wan Fajriyatul Mammunah menjelaskan, membengkaknya tagihan pengobatan Nadira, karena datang berobat tidak menggunakan jaminan kesehatan (BPJS).

“Biaya itu timbul karena tindakan medis dan operasi yang dilakukan untuk menangani luka bakar korban. Dan saat ini masih dalam penanganan intensif,” kata Wan.

Direktur mengatakan, pihaknya juga sedang mengupayakan solusi bersama dengan bantuan Kitabisa (KB) untuk penggalangan dana, dari Baznaz juga dan berkoordinasi dengan Dinas PPPA.

“Kami juga sedang berkoordinasi dengan Dinas PPPA agar melakukan pendampingan dan investigasi terhadap kejadian yang menimpa balita malang itu karena orang tua korban yang masih dibawah umur,” ungkap Wan. ***