BENGKALIS-Empat pengungsi Rohingya dari kamp Medan terdampar di Bengkalis. Rencananya mereka hendak diselundupkan ke Malaysia. Namun naas, speedboat yang mereka tumpangi karam dan terdampar di Rupat Utara, sementara tekong kabur meninggalkan ke-4 wanita itu.

Hingga akhirnya 4 warga Myanmar yang merupakan pengungsi Rohingnya itu ditempatkan di Balai Latihan Kerja (BLK) Bengkalis. Kondisi kesehatan mereka dan kebutuhan harian selama ditempatkan di sana dipantau secara rutin oleh Kantor Imigrasi Kelas II TPI Bengkalis.

Kasi Intelijen dan Penindakan Imigrasi Bengkalis, Jhonny Tunggul memantau langsung kondisi mereka, Selasa (3/8/2021). Setidaknya pengecekan dilakukan tiga kali dalam sehari, pagi, siang dan malam hari. Pengecekan dilakukan memastikan keadaan mereka dalam keadaan sehat dan makannya teratur setiap hari.

Selain itu pihak Imigrasi juga memberikan penjagaan kepada mereka agar sementara mereka tidak terhubung dahulu dengan orang luar. Karena dikhawatirkan jika masih terhubung dengan pihak luar nantinya ada yang membawa mereka keluar lagi. Alat komunikasi baru akan dikembalikan setelah dikembalikan ke kamp pengungsian asal mereka.

Selain itu petugas juga melakukan pemantau dan penjagaan di tempat sementara empat warga Rohingnya ini ditempatkan. "Sejauh ini kondisi mereka baik, namun sebagian masih ada yang melamun," ujarnya.

"Mereka tujuannya memang ke Malaysia namun terhenti di jalan dan saat ini mereka pasrah saja," tambahnya.

Empat orang Rohingnya ini rencananya akan dikembalikan ke kamp pengungsian asal mereka di Medan. Saat ini petugas masih menunggu keputusan dari Dirjen Imigrasi untuk ke pulangan mereka kembali ke kamp pengungsian.

"Kita diberikan waktu sekitar tujuh hari pemkab untuk mereka menempati BLK ini. Mudah-mudahan dalam waktu tujuh hari ini ada keputusan dari Dirjen Imigrasi untuk mengembalikan mereka," terangnya.

Terkait pelaku yang menyeludupkan mereka ini, saat ini masih dalam pencarian petugas. Pihaknya dibantu dengan petugas Kepolisian Bengkalis. "Kita berkerjasama dengan Polres Bengkalis untuk melakukan pengungkapan ini," ujarnya.

Sebelumnya 4 orang perempuan Warga Negara Asing (WNA) asal Myanmar Rohingya ditemukan di Pantai Pasir Putih Desa Putri Sembilan Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, Kamis (29/6/2021) lalu sekitar pukul 16.30 WIB.

Empat orang ini pertama kali ditemukan oleh warga dan dilaporkan kepada petugas Polair Polres Bengkalis pos Rupat Utara.

Kepala Kantor Imigrasi dan Kelas II TPI Bengkalis Dimas Pramudito mengatakan, keempat warga negara asing yang ditemukan ini merupakan pengungsi Rohingnya dari kamp pengungsian yang berada di Medan.

Mereka diduga akan diselundupkan melalui perairan Bengkalis menuju Malaysia. Namun saat itu, speedboat yang digunakan mengalami kerusakan dan terdampar di Rupat Utara.

Dari keterangan mereka rencananya akan dibawa oleh penyeludup ke Malaysia untuk bertemu keluarganya yang sudah berada di sana.

"Pengakuannya mereka akan bertemu dengan suaminya di Malaysia. Para penyelundup ini yang membawanya sesuai permintaan orang dari Malaysia atau keluarga pengungsi ini, namun saat ditemukan petugas tidak menemukan pelaku penyeludupan ini," terang Dimas.

Keempat wanita tersebut bernama Sobika Begum, Ayesha Bibi, Hajera Bibi dan Norbahar. Tiga di antara mereka memiliki Kartu Pengungsi UNHCR. Sedangkan satu orang mengaku telah kehilangan kartunya saat berada di India.***