DENPASAR, GORIAU.COM- Rosidi, ayah kandung Angeline, mengaku pernah didatangi pihak kepolisian pada 19 Mei 2015 dan meminta dia mengaku sebagai penculik Angeline. Namun, karena benar-benar tidak mengetahui keberadaan Angeline, ia pun menampik tuduhan tersebut.

"Memang (tuduhan) mengarah ke saya. Penyidik bilang kalau misalnya Mas yang bawa tidak apa-apa," tutur Rosidi kepada Tempo, 10 Juli 2015.

Rosidi mendapat kabar polisi mendatanginya karena Margriet dan Yvonne menuduhnya sebagai penculik Angeline. Sebelumnya, polisi juga sempat mencari Angeline di Banyuwangi. Pihak Kepolisian Resor Kota Denpasar bahkan sampai dua kali mendatangi rumah ibu kandung Angeline, Hamidah. Polisi menanyakan keberadaan Angeline yang diduga diculik oleh keluarga Rosidi.

Angeline dinyatakan hilang pada 16 Mei dan ditemukan meninggal terkubur di pekarangan rumah ibu angkatnya pada 10 Juni. Polisi menetapkan Margriet Christina Megawe, ibu angkatnya, sebagai tersangka utama pada 28 Juni lalu. Tersangka lain adalah Agustinus Tai, pembantu Margriet.

Pendamping dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar, Siti Sapurah, membenarkan Rosidi pernah dituduh Margriet dan Yvonne menculik Angeline. "Anggota Buser bahkan merayu agar keluarga di Banyuwangi mengaku membawa Angeline," kata dia.

Kepolisian Daerah Bali langsung membantah tudingan itu. "Angeline laporannya kan hilang, ya kami tanya sama orang tua kandungnya," tutur Kepala Divisi Humas Polda Bali Komisaris Besar Heri Wiyanto.

Pihaknya tidak pernah menekan atau merayu Rosidi agar mengaku membawa Angeline. Polresta Denpasar saat itu hanya bertanya kepada Rosidi apakah mengetahui keberadaan Angeline. "Dari keterangan Margriet kami menyelidiki keluarga Angeline di Banyuwangi. Itu hal wajar," ucap dia.

Kuasa hukum keluarga Margriet, Jefry Kam, mengatakan tuduhan bahwa Rosidi yang menculik Angeline itu wajar dilakukan Margriet. "Segala kemungkinan dan upaya kami lakukan, bahkan sampai tanya dukun." Margriet hingga kini menolak dijadikan tersangka pembunuh Angeline dan mengaku tidak terlibat.***