DENPASAR, GORIAU.COM- Kasus pembunuhan Angeline kini memasuki babak baru. Margriet Megawe yang dijadikan tersangka pembunuhan bocah manis itu mengajukan praperadilan karena merasa tidak membunuh anak angkat.

Namun cerita seputar 'drama' penculikan Angeline ternyata masih meninggalkan banyak misteri. Salah satunya soal munculnya nama Bambang Setiawan yang disebut-sebut oleh keluarga Margriet sebagai penculik Angeline. Benarkah Bambang Setiawan adalah penculik Angeline.

Nama Bambang pertama kali muncul dalam pengakuan Christoper Burn. Burn adalah warga negara Australia yang menjadi saksi kasus pembunuhan ini.

Cerita ini bermula saat kakak angkat Angeline, Yvonne Caroline Megawe (37) membuat Fanpage tentang hilangnya Angeline pada 17 Mei lalu atau sehari setelah Angeline dinyatakan hilang. Fanpage ini kemudian membuat Christoper Burn terharu akan kabarnya Angeline.

Singkat cerita dari lama Facebook, Yvonne dan Burn berkenalan. Kepada Burn, Yvonne mengaku adiknya diculik dan pelaku meminta uang tebusan sebesar Rp150 juta.

Christoper yang terharu dan kasian akhirnya berjanji untuk mengupayakan uang tebusan tersebut dengan cara menggalang dana. Dan sejak saat itu Yvonne terus menghubungi Burn melalui SMS.

Kepada Burn, Yvonne Caroline Megawe mengaku sempat mendapat pesan singkat (SMS) berisi permintaan uang tebusan dari seseorang yang diduga menculik Angeline. SMS itu dia terima sehari setelah bocah malang itu dikabarkan hilang. Yvonne pun meneruskan SMS itu kepada Chistopher Burns.

Menurut kuasa hukum Chistopher, Harris Arthur Hedar, Yvonne terkesan memaksa kliennya untuk segera mentransfer uang sebesar Rp150 juta. Di dalam SMS itu juga dicantumkan nomor rekening tujuan.

Harris mengatakan, nomor rekening yang tercantum adalah merupakan rekening BRI 310501000783506 milik Bambang Setiawan. Belum diketahui siapa sebenarnya pemilik rekening tersebut.

"Yang pasti sudah diberikan keterangannya. Perkara dipakai atau tidak, itu terserah penyidik untuk mendalami apakah ada keterlibatan orang lain selain dua tersangka ini. Apakah itu rekayasa atau tidak, itu kira serahkan kepada penyidik," ungkap Harris Rabu lalu.

Selanjutnya, Harris menerangkan ada kejanggalan dalam skenario pengiriman SMS tersebut. Yvonne menerima SMS itu pada pukul 13.41 Wita, 17 Mei 2015. Yvonne lalu meneruskan pesan singkat itu dan Christoper menerimanya pada 13.42 Wita atau hanya berselang 1 menit dari dia terima SMS ancaman.

Christoper kemudian bertanya apakah Yvonne sudah melaporkan kejadian itu ke polisi.

"Yvonne mengatakan sudah lapor. Ini bohong, karena ternyata jeda waktu dari SMS penculik ke HP Yvonne dengan meneruskan pesan itu ke Christoper hanya berselang satu menit. Kapan dia melaporkannya," ujar Harris.

Christoper mencurigai pengakuan Yvonne. Sehingga niat Christoper untuk menyumbangkan dana tebusan atas Angeline pun batal.

Harris pun meminta polisi menyelidiki nama Bambang Setiawan yang dicurigai sebagai penculik. "Apakah ini rekayasa atau tidak, kita serahkan kepada penyidik. Karena Christoper bersaksi untuk kasus pembunuhan, bukan untuk kasus penelantaran," kata Harris.

Selain itu, keluarga angkat menggalang dana sehari setelah Angeline hilang, yaitu 17 Mei 2015. "Dari mana dia tahu penculik Angeline minta uang, kalau ternyata Angeline sudah mati," ujar Harris.

Harris menduga Yvonne tahu soal kematian Angeline. Namun Harris menegaskan dirinya menyerahkan dugaan itu ke penyidik Polresta Denpasar.

Polisi sendiri hingga kini masih belum membuka jelas soal rekening atas nama Bambang tersebut. Polisi masih memastikan apakah Bambang ini benar-benar terlibat dalam drama penculikan Angeline atau hanya dicatut oleh Yvonne untuk meyakinkan Christoper Burn.

Merasa disudutkan dengan kesaksian Christoper Burn, Yvonne dengan keras membantah semua tudingan tersebut. Bahkan, dia mendatangi Polresta Denpasar untuk menyerahkan bukti iPhone yang disangkakan digunakan untuk berkirim SMS kepada Christ.

"Saya hanya ingin mempertegas apa yang diucapkan oleh dia (Chris). Saya tidak pernah meminta dana. Mereka sendiri yang datang pada saya dan menanyakan apa yang bisa dibantu," kata Yvonne, di Polresta Denpasar.

Kakak angkat Angeline itu juga menyangkal meminta uang sebesar Rp150 juta dan akhirnya berubah menjadi Rp40 juta. Malah menurutnya, dirinya yang diminta nomor rekening untuk mengirimkan uang.

"Semua bukti saya serahkan ke Polisi, biar polisi yang memeriksa kebenarannya," ucap Yvonne serambi menunjuk sebuah iPhone miliknya yang akan diserahkan ke Polisi sebagai bukti tentang pembicaraan dirinya kepada Chris.

Kasus pembunuhan Angeline hingga saat ini terus bergulir. Polda Bali dan Polresta Denpasar berjanji akan mengusut tuntas pembunuhan yang menyita perhatian publik ini. Lalu siapa Bambang Setiawan yang disebut Yvonne sebagai penculik Angeline? Hingga kini Polisi masih merahasiakannya.***