PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menerima kunjungan dari Pengurus Besar Majelis Adat Melayu Indonesia (MABMI) di Rumah Dinas Gubri, Selasa (10/01/2023).

Pertemuan tersebut dalam rangka menjalin silahturahmi sekaligus memberi informasi terkiat musyawarah besar PB MABMI yang akan diselenggarakan di Riau.

Dalam kegiatan tersebut Gubernur Syamsuar didampingi oleh Kadisbud Provinsi Riau Raja Yoserizal Zen, Kadis Kominfotik Provinsi Riau Erisman Yahya, dan Karo Adpim Provinsi Riau Aryadi.

Ketum PB MABMI, Datok Seri Syamsul Arifin mengatakan, majelis adat ini telah dibentuk sejak tahun 1970an. MABMI merupakan tempat bagi masyarakat melayu untuk berhimpun. Selain itu juga untuk memusyawarahkan keberadaan adat dan kebudayaan Melayu, baik dalam konteks daerah, provinsi, nasional, bahkan Dunia Melayu.

“Karena masyarakat Melayu ini memang menyadari bahwa ketiadaan institusi tempat bermusyawarah mengenai adat dan budaya mereka ini. Sehingga mengakibatkan kurangnya daya dorong, serta potensi integrasi sosiobudaya,” katanya.

Dijelaskan dia, saat melakukan rapat bersama melalui zoom meeting bersama anggota MABMI, Provinsi Riau dipilih menjadi tuan rumah musyawarah besar, sekaligus untuk melaksanakan pengukuhan pengurus wilayah.

“Dari hasil kesepatakan kami, memutuskan bahwa Riau ini menjadi tuan rumah mubes kami yang ke-11. Jadi satu periode itu ada lima tahun,” jelasnya.

“Rencananya itu juga akan kami laksanakan pengukuhan untuk pengurus di wilayah Provinsi Riau. Yang dilakukan pada bulan lima mendatang, insyaallah tanggal 20 Mei,” lanjut dia.

Dikatakan dia, dipilihnya tanggal 20 Mei 2023 itu juga bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional. “Sehingga ini juga bisa menjadi kebangkitan untuk masyarakat melayu,” terangnya.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Syamsuar sangat menyambut baik kehadiran jajaran MABMI ke kediamannya itu. Menurut Gubri, ini sangat berkaitan betul dengan masyarakat yang ada di Provinsi Riau.

“Kami disini juga memiliki Lembaga Adat Melayu Riau. Tentu masyarakat di sini sangat tidak bisa dipisahkan dengan budaya melayu, semoga kegiatan musyawarah ini bisa berjalan lancar dan bisa berkoordinasi dengan organisasi-organisasi lain,” pungkasnya. ***