JAKARTA, GORIAU.COM - Aktivitas gunung berapi Sinabung di Kabupaten Karo Sumatera Utara, tidak menampakkan penurunan. Bahkan, awan panasnya semakin meluas.

"Pada pukul 11.00 WIB hingga 13.30 WIB erupsi rata-rata hanya berselang 10-30 menit. Guguran awan panas mencapai 60 kali dengan jarak luncur sejauh 2-5 km ke arah tenggara. Besaran awan panas juga lebih besar dibandingkan sebelumnya," jelas Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo dalam keterangan resminya, Sabtu (4/1/2014).Suplai magma dari dalam dan pertumbuhan kubah lava masih berlangsung. Pada Jumat (3/1/2014) kemarin, tercatat 172 kali awan panas dengan jarak luncur 2-4 km ke tenggara.Jelas Sutopo, terjadi 32 kali letusan tinggi kolom erupsi 2-6 km. Sementara gempa Hybrid berkisar 400-600 per hari. Gempa hybrid awalannya frekuensi tinggi diikuti frekuensi rendah, mencirikan pembentukan atau pertumbuhan kubah lava."Meningkatnya ancaman awan panas tersebut maka 2 desa yaitu Desa Jerawa dan Desa Pintu Besi yang berada 6,5 km tenggara dari kawah pada Jumat (3/1/2014) telah diungsikan. Sebab kedua desa tersebut berada di jalur awan panas," jelas Sutopo.Jumlah pengungsi hingga saat ini mecapai 20.331 jiwa (6.336 KK) di dan ada di 32 titik.Dengan kondisi aktivitas gunungapi yang terus meningkat, kata Sutopo maka rencana kontinjensi dengan skenario terburuk perlu dimatangkan.Katanya, Kepala BNPB Syamsul Maarif telah memerintahkan semua kementerian atau lembaga, BPBD Sumatera Utara, Pemda Karo dan semua yang terlibat menyiapkan langkah-langkah antisipasinya."Belajar dari pengalaman erupsi Gunung Merapi 2010, dimana peningkatan aktivitas gunung kemudian diikuti dengan penetapan radius evakuasi dari 5 km kemudian 10 km, 15 km dan 20 km. Semua kesiapan yang menyangkut penanganan pengungsi perlu disiapkan dengan baik," jelasnya.Masa tanggap darurat erupsi Sinabung telah diperpanjang menjadi 5-18 Januari 2014. Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dan mengikuti arahan pemerintah.***