PEKANBARU, GORIAU.COM - Suharto (46) warga Jalan Sultan Syarif Kasim Gang Husna Kelurahan Kota Tinggi Kecamatan Pekanbaru Kota, Riau berlumuran darah setelah dibacok seorang perampok, Kamis (19/3) lalu sekitar pukul 00.30 WIB. Korban terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena kepalanya menderita luka serius di kepala. Sementara pelaku Aj (24) berhasil diringkus tak lama setelah berhasil melarikan diri bersama uang tunai dan sejumlah barang berharga milik korbannya.

Peristiwa perampokan terjadi saat aksi pelaku dipergoki pemilik rumah. Subuh itu, Suharto baru saja pulang ke rumahnya. Menyadari rumahnya dimasuki maling, korban langsung berusaha meringkus pelaku.

Tapi sayang, pelaku kalap langsung mencabut samurai yang disiapkan sebelumnya, lalu menghunus kepala korban. Meski terluka korban tetap berusaha menangkap tersangka.

Sehingga terjadi pergulatan dan menimbulkan suara gaduh. Istri korban Suryani (40) yang bangun secara spontan ikut membantu suaminya. Kalah jumlah, perampok kemudian melarikan diri dan meninggalkan samurainya. Sementara beberapa harta korban sudah sempat dibawa pelaku.

Namun tak lama setelah Suryani melaporkan peristiwa itu ke Mapolsek Pekanbaru Kota, pelaku berhasil ditangkap. Tim unit reskrim langsung meringkus pelaku sedang melihat hasil kejahatannya di Jembatan Penyebarangan Orang (JPO) Jalan Sudirman tepatnya di depan Plaza Sukaramai.

Dari tangan pelaku, polisi menyita barang bukti berupa uang dan handphone hasil curian, Senin (23/3).

Kapolsek Pekanbaru Kota Kompol Dhana Ananda Saputra SIK mengatakan, pelaku masuk ke rumah korban melalui atap rumah yang sedang direnovasi. Pelaku langsung masuk kekamar pribadi korban, dimana istrinya tengah tertidur. Ketika tengah mencari barang berharga, korban pulang dan memergoki aksinya.

''Pelaku asal Batang Kapas, Painan, Sumatera Barat, dan ternyata buronan di daerah asalnya. Pelaku terlibat pencurian 15 unit laptop dari sekolah,'' kata Kapolsek.

Sementara itu, tersangka mengaku di Pekanbaru adalah sebagai tempat untuk melarikan diri paska diburu di Sumatera Barat.

''Saya mengintai rumah itu udah dua hari. Samurai itu memang saya bawa dari awal tujuannya untuk berjaga-jaga saja,'' tuturnya. ***