TEMBILAHAN - Peristiwa tidak mengenakkan dialami seorang pria bernama Khairil, warga Tembilahan, Riau, yang melihat persalinan istrinya, Nova Hidayati. Pasalnya, Khairil melihat langsung saat kepala bayinya terpisah

Bayi yang dikandung Nova itu akhirnya tewas dengan kepalanya putus saat proses persalinan di Puskesmas Gajahmada, Tembilahan, Jumat lalu (26/8) sekitar pukul 23.00 WIB.

Insiden tak diinginkan berupa kepala bayi terpisah itu disaksikan langsung oleh Khairil. "Saya melihat proses persalinan istri saya," ujarnya saat dikonfirmasi JPNN.com, sebagaimana dikutip GoRiau.com, Rabu (31/8).

Namun, Khairil belum bisa memberikan keterangan lebih detail. "Masih mengurus ini semua, silakan ke pengacara saya," katanya.

Sementara itu, praktisi hukum Hendri Irawan yang menjadi kuasa hukum Khairil mengungkapkan awalnya Nova mengalami pecah ketuban. Khairil pun bergegas meminta Puskesmas Gajahmada segera mengirimkan ambulans.

Dia menghubungi puskesmas tersebut karena mengacu pada rujukan di BPJS Kesehatan. Saat tiba di Puskesmas Gajahmada, Nova langsung diperiksa bidan. Saat itu pinggul bayi sudah terlihat keluar. "Setelah melihat kondisi seperti itu, bidan langsung melakukan proses persalinan," kata Hendri.

Menurut Hendri, sebenarnya Khairil sedang mengurus surat rujukan untuk membawa istrinya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Puri Husada Tembilahan.

Saat itu bayi di kandungan Nova dalam kondisi sungsang. Namun, bidan tetap melanjutkan proses persalinan. Ketika itu kaki, tubuh, dan tangan bayi sudah keluar, sedangkan kepalanya masih di dalam. "Terus dicoba ditarik bidan beberapa kali," tutur Hendri. Ternyata upaya bidan itu gagal. Kepala bayi tak bisa dikeluarkan.

"Akhirnya klien saya menyaksikan langsung badan anaknya terpisah dari kepala. Jadi, kepala anaknya masih tertinggal di dalam perut," kata Hendri.

Setelah itu, Nova langsung dilarikan ke RSUD Puri Husada agar kepala bayi yang masih tertinggal di kandungannya bisa dikeluarkan melalui operasi.

"Setelah dibawa ke RSUD, barulah kepala bayi klien saya bisa dikeluarkan," ucap Hendri. ***