BENGKALIS - Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menggelar rapat koordinasi teknis pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDG’s) di ruang Zahari Lantai II Kantor Bappeda, Selasa (10/12/2019).

Rapat dibuka Plt. Kepala Bappeda diwakili Kepala Bidang Sosial Budaya dan Pemerintahan, Juminanin Hartatik. Adapun narasumber Hasan Warso Syahputra, Yul Fatmi Danny (Fungsional Perencana Bappeda Riau, Sekretariat SDGs Riau) dan Tania Mayasari dari Consultant for SDGs Data Management UNDP. Sementara peserta hadir sekitar 30 orang utusan dari beberapa perangkat daerah.

Mewakili Plt. Kepala Bappeda, Juminanin Hartatik menyampaikan apresiasi atas kehadiran narasumber yang diharapkan bisa membantu pembangunan berkelanjutan atau SDG's dapat telaksana dengan baik di Kabupaten Bengkalis.

SDG’s merupakan kesepakatan bersama UN Summit 2015 dimana Indonesia merupakan salah satu negara yang menyepakati. Kesepakatan itu bertujuan untuk mengakhiri kemiskinan dan kelaparan, memastikan perlindungan terhadap alam dan sumber daya yang terkandung di dalamnya dan menciptakan kondisi untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan adil.

Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu kabupaten di Riau yang memiliki komitmen sebagaimana Peraturan Menteri Bappenas Nomor 7 Tahun 2018, telah menyiapkan matriks rencana aksi daerah (RAD) tahun 2017–2019 yang merupakan turunan dari RAS Provinsi Riau tahun 2018–2019. RAD tujuan pembangunan berkelanjutan ini telah disiapkan laporan monitoring tahun 2017 dan 2018 dan telah disampakan ke Sekretariat SDG’s Provinsi Riau.

Pihaknya telah menyusun program kegiatan namun belum melibatkan semua PD mengingat keterbatasan waktu. Untuk saat ini ada sekitar 70 program kegiatan yang baru tertampung, sementara kegiatan di Kabupaten Bengkalis jumlahnya mencapai ratusan.

''Ini nanti perlu kesepakatan bersama dengan PD yang hadir karena tidak semua PD yang terlibat,'' ujarnya.

Rakornis ini diharapkan bisa menjadi solusi bersama untuk peningkatan kualitas pencapaian target yang mendukung RAD. ''Dengan kehadiran nara sumber kita jadikan rujukan sekaligus wadah peningkatan pengetahuan bersama terhadap pelaksanaan SDG’s baik nasional, provinsi dan kabupaten,'' tutupnya.***