JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) geram dengan adanya insiden pengeroyokan yang dilakukan oleh beberapa oknum pemuda Malaysia kepada suporter Indonesia di Malaysia.

Setelah viralnya video pengeroyokan di media sosial, Kemenpora melalui Sesmenpora Gatot Dewa Broto langsung menghubungi Kedutaan Besar Republik Indonesia Kuala Lumpur (KBRI KL), untuk memastikan adanya insiden tersebut.

"Berdasarkan informasi dari Mas Yusron Ambardi (Kepala Fungsi Konsuler KBRI KL), memang betul ada insiden pemukulan terhadap suporter WNI dan direbut pasportnya tetapi sehari sebelum pertandingan," kata Gatot di Jakarta, Kamis (21/11/2019).

"Korban tersebut sudah menghubungi KBRI untuk minta perlindungan dan penerbitan surat seperti surat laksana paspor. Sayangnya, sehari kemudian dihubungi KBRI, mungkin sudah kembali ke Indonesia. Tujuan KBRI untuk proses lanjut bagi perlindungan," sambungnya.

Gatot juga menjelaskan, berdasarkan data yang diberikan oleh KBRI KL, terkait adanya kabar suporter yang meninggal karena ditusuk di Malaysia itu hoaks. "Isu adanya suporter yang meninggal karena ditusuk, itu tidak benar. Demikian pula ada isu tiga orang WNI yang ditangkap, itu semata-mata ditangkap karena hoax info terorisme dan itu ditangkap berdasarkan ISA," jelasnya.

Selain itu, Gatot juga menyayangkan lambatnya informasi yang diberikan oleh PSSI ke Kemenpora terkait adanya insiden tersebut.

"Kemenpora tetap menyesalkan insiden tersebut dan sayangnya PSSI tidak infokan ke Kemenpora kecuali setelah insiden jadi rame di media. Kemenpora terima kasih pada KBRI KL yang sudah support memberikan info sangat lengkap," pungkasnya. ***