PEKANBARU - Seorang pengacara di Pekanbaru, Riau Robi Mardiko mengaku diintimidasi oleh oknum aparat Polda Riau. Intimidasi itu diduga terkait kasus yang dihadapi kliennya.

Robi mengatakan ia diintimidasi dan diancam akan dilaporkan ke polisi dengan sangkaan menghalangi petugas dalam menjalankan tugasnya. Ini terjadi saat dia berada di rumah kliennya Delima Ida Tambunan di Pekanbaru.

"Oknum tersebut datang ke rumah klien kami untuk melakukan penggeledahan rumah untuk meminta sertifikat tanah. Saya sudah jelaskan kalau kasus sertifikat tanah klien kami itu sudah menang perdata di pengadilan. Tapi mereka ngotot mau menggeledah. Saya bilang apa dasarnya, mereka tidak bisa menunjukan surat penggeledahan. Mereka marah dan mengintimidasi akan melaporkan saya ke polisi karena menghalangi tugas. Saya kan sudah sesuai hukum mempertanyakan surat tugas. Mereka mau mempolisikan saya. Sayakan pengacara diberi kewenangan untuk membela klien," ucapnya di Pekanbaru, Jumat (28/11/2019).

Atas hal tersebut, Roland L Pangaribuan pengacara lainnya menambahkan, bahwa tim pengacara ini akan melaporkan kasus ini ke Mabes Polri, Kompolnas dan Komnas HAM.

"Kami akan melaporkan dua oknum aparat itu ke Mabes Polri. Kita percaya kepada Pak Kapolri," ungkapnya.

Terkait kasus yang akan digeledah polisi, tim kuasa hukum menegaskan kalau hal itu adalah masalah laporan dugaan kasus pidana dengan objek yang sama, yang terlapor adalah kliennya. Objek lahan berada Kelurahan Labuh Baru Kecamatan Tampan, Pekanbaru. Berdasarkan hasil pemekaran wilayah di Pekanbaru saat ini lahan itu berlokasi di Jalan Beringin, Kelurahan Sungai Sibam, Kecamatan Payung Sekaki. Belakangan kasus ini bersengketa. Ada pihak yang melaporkan kalau sertikat tanah SKGR adalah palsu.

"Jadi klien kita dilaporkan karena dituding surat kita palsu, makanya anggota polisi datang untuk menyita surat sertifikat klien. Padahal sudah jelas sudah ada putusan pengadilan sertifikat kita yang menang di pengadilan. Untuk itu, kita sayangkan ada sikap arogansi," imbuhnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto yang dikonfirmasi terkait dugaan dua oknum aparat Polda Riau itu mengaku akan mengecek terlebih dahulu. "Saya cek dulu, masih rapat di Brimob," ucap Narto. (Grc1)